Bagikan:

JAKARTA — NASA dan Nikon, produsen kamera asal Jepang, akan mengembangkan kamera genggam untuk lingkungan bulan yang keras. Kamera ini akan digunakan untuk misi Artemis.

Melalui Perjanjian Space Act yang ditandatangani beberapa waktu lalu, NASA dan Nikon sepakat untuk membuat kamera luar angkasa. Kamera ini akan disesuaikan dengan kondisi pencahayaan dan suhu ekstrem dari wilayah yang akan dijelajahi astronot.

Misi Artemis akan mendaratkan empat astronot di Kutub Selatan dan kamera ini akan digunakan untuk memotret wilayah tersebut. Hasil foto yang diabadikan oleh para astronot akan digunakan sebagai bahan penelitian dan penemuan ilmiah.

Melalui kesepakatan yang terjalin, kamera bernama Handled Universal Lunar Camera (HULC) akan dikembangkan oleh Nikon dan tim Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall NASA. Kamera ini akan menjadi kamera generasi kedua, lanjutan dari misi Apollo.

Sebelum Perjanjian Space Act dibuat, NASA mengatakan bahwa pihaknya telah menguji kamera Nikon Z 9 untuk menentukan spesifikasi kamera luar angkasa. Dari hasil pengujian, desain kamera buatan Nikon itu cocok untuk Misi Artemis.

HULC akan menggabungkan desain kamera Nikon Z 9 dan lensa Nikkor yang dimodifikasi. Kamera ini harus tahan dari debu dan suhu yang ekstrem serta bisa digunakan dengan mudah meskipun para astronot akan menggunakan sarung tangan yang tebal.

Rencananya, kamera yang dibuat adalah kamera mirrorless dengan teknologi pencitraan terbaru. Kamera ini akan menggunakan komponen kelistrikan yang dimodifikasi untuk meminimalkan terjadinya radiasi atau kerusakan pada kamera.