Bagikan:

JAKARTA - Intel mengumumkan rencana merebut kembali posisi sebagai produsen chip tercepat di dunia dari rival utamanya, TSMC tahun ini. Hal ini disampaikan pada konferensi teknologi Intel Foundry di San Jose, California.

Intel berniat menggunakan teknologi 18A untuk memproduksi chip tercepat, kemudian diikuti dengan teknologi 14A pada tahun 2026. Selain itu, perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat ini juga mengumumkan kemitraan strategis dengan Microsoft yang akan menggunakan teknologi 18A untuk memproduksi chip khusus.

Langkah ini menandai ambisi Intel untuk kembali menjadi pemimpin dalam industri pembuatan chip. Selama beberapa dekade, Intel memproduksi chip hanya untuk kebutuhan internal dan menggunakan keunggulannya dalam manufaktur untuk menciptakan siklus inovasi. Namun, ketika kehilangan keunggulan manufaktur, daya saing chip Intel menurun dan margin keuntungan menyusut.

Untuk mengejar ketertinggalan, Intel kini bergantung pada potensi miliaran dolar subsidi pemerintah AS dan bisnis dari pelanggan eksternal. Salah satu strategi yang diandalkan adalah keunggulan dalam hal geografis, dengan memiliki pabrik-pabrik mutakhir di berbagai benua.

"Ini adalah daya tarik penjualan yang menggema saat ini. Orang-orang menginginkan itu," kata Stu Pann, eksekutif yang mengawasi Intel Foundry, mengenai keunggulan geografis perusahaan.

Selain Microsoft, Intel juga menggaet empat "pelanggan besar" lainnya untuk teknologi 18A, namun belum disebutkan identitas mereka. Perusahaan ini juga bermitra dengan Arm Holdings dan universitas ternama untuk mengembangkan teknologinya.

Analis menilai upaya Intel untuk menggaet pelanggan eksternal adalah kunci dari rencana pemulihan mereka. Namun, keberhasilannya baru bisa terlihat dalam dua sampai tiga tahun mendatang.