JAKARTA - Dalam Konferensi Keamanan Munich (MSC), 20 raksasa teknologi termasuk Adobe, Amazon, Google, IBM, Meta, Microsoft, OpenAl, TikTok, telah sepakat untuk melawan konten Al yang berbahaya.
Perjanjian yang telah disetujui pada Jumat, 16 Februari ini merupakan komitmen perusahaan dalam membantu mencegah pemalsuan AI dalam gelaran Pemilu tahun 2024, yang berlangsung di lebih dari 40 negara.
Dalam perjanjian ini, 20 perusahaan itu akan bekerja sama dan kolaboratif dalam menemukan alat untuk mendeteksi dan mengatasi distribusi online konten Al tersebut, mendorong kampanye pendidikan, dan memberikan transparansi, serta langkah-langkah nyata lainnya.
Adapun jenis konten digital yang termasuk dalam perjanjian ini terdiri dari audio, video, dan gambar buatan Al yang menipu atau mengubah penampilan, suara, atau tindakan kandidat politik, pejabat pemilu, dan pemangku kepentingan utama lainnya.
Saat ini, penandatangannya adalah: Adobe, Amazon, Anthropic, Arm, ElevenLabs, Google, IBM, Inflection Al, LinkedIn, McAfee, Meta, Microsoft, Nota, OpenAI, Snap Inc., Stability Al, TikTok, Trend Micro, Truepic , dan X.
BACA JUGA:
“Amazon berkomitmen untuk menegakkan demokrasi dan Perjanjian Munich melengkapi upaya kami saat ini untuk membangun dan menerapkan teknologi Al baru yang andal, aman, dan terjamin,” ujar David Zapolsky, Wakil Presiden Senior Kebijakan Publik Global dan Penasihat Umum di Amazon dalam pernyataan resminya, dikutip Minggu, 18 Februari.
Presiden Urusan Global di Google, Kent Walker juga mengatakan bahwa Google telah mendukung integritas pemilu selama bertahun-tahun, dan perjanjian ini mencerminkan komitmen mereka terhadap misinformasi pemilu yang dihasilkan oleh Al yang mengikis kepercayaan.
“Dengan banyaknya pemilu besar yang berlangsung tahun ini, penting bagi kita untuk melakukan apa yang kita bisa untuk mencegah masyarakat tertipu oleh konten buatan Al,” kata Nick Clegg, Presiden, Urusan Global di Meta.