JAKARTA - Raksasa teknologi Google tak pernah sepi dengan berbagai jenis konten berbahaya, dan mungkin tersebar melalui ulasan di layanan Maps-nya.
Laporan terbaru menyebutkan pada tahun lalu Google banyak menghabiskan waktu untuk membersihkan berbagai konten berbahaya di Google Maps dengan menggabungkan fitur kecerdasan buatan (AI) tingkat lanjut dan manusia yang meninjau ulasan palsu Google Maps secara manual.
Dengan keduanya, Google mencoba menawarkan pengalaman yang aman dan asli di dalam aplikasi. Perusahaan berbagi statistik mengenai tindakannya terhadap penyalahgunaan ulasan Google Maps tahun lalu. Google mengatakan menerima sekitar 20 juta kontribusi dari pengguna Maps setiap hari.
Di situlah pembelajaran mesin dan operator manusia turun tangan untuk mengurangi jumlah konten penipuan. Ulasan Google Maps yang kasar menyumbang kurang dari 1 persen pada konten yang dilihat di platform.
Melansir BGR, Selasa, 29 Maret, pada laporannya, lebih dari 100 juta pengeditan informasi bisnis tertangkap dengan AI, dari 630.000 terdapat 7 juta Business Profiles palsu, sebanyak 12 juta ada upaya untuk membuat Business Profiles palsu, dan 8 juta upaya untuk mengklaim Business Profiles.
BACA JUGA:
Selanjutnya, lebih dari 95 juta ulasan yang melanggar kebijakan, 60.000 di antaranya merupakan pelanggaran terkait COVID-19, lebih dari 1 juta ulasan yang dilaporkan pengguna langsung ke Google serta lebih dari 190 juta foto dan 5 juta video yang buram, berkualitas rendah, atau melanggar kebijakan konten.
Melihat itu, Google juga menonaktifkan 1 juta akun yang terlibat dalam ulasan Google Maps palsu dan aktivitas pelanggaran kebijakan lainnya. Google mengatakan telah melindungi 100.000 bisnis setelah mendeteksi aktivitas yang mencurigakan.
Namun, tidak berarti bahwa Google menangkap semua ulasan Google Maps palsu di platform. Pengguna yang mendapati ulasan palsu dapat melaporkannya secara manual.