Berdamai dengan Rivos, Apple Akan Selesaikan Gugatan Pencurian Rahasia Dagang
Apple akan selesaikan gugatan terhadap Rivos (foto: dok. unsplash)

Bagikan:

JAKARTA – Beberapa tahun lalu, Apple menggugat Rivos, startup pengembang chip, dengan tuduhan pencurian rahasia dagang. Kini, Apple memutuskan untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Apple dan Rivos, mengutip dari Bloomberg, mengajukan penyelesaian kasus pada Jumat, 9 Februari lalu. Keduanya mengatakan kepada Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Utara California bahwa mereka telah mencapai kesepakatan penyelesaian.

Dalam perjanjian tersebut, tertulis bahwa Apple boleh melakukan pemeriksaan forensik terhadap sistem dan akvititas Rivos. Tindakan tersebut dilakukan untuk membuktikan bahwa Rivos tidak mencuri rahasia dagang Apple.

Apple pertama kali menggugat Rivos pada Mei 2022. Menurut perusahaan teknologi multinasional tersebut, Rivos berusaha mengorek rahasia Apple dengan merekrut karyawan Apple yang pernah memiliki akses ke informasi rahasia perusahaan.

“Mulai Juni 2021, Rivos memulai kampanye terkoordinasi untuk menargetkan karyawan Apple yang memiliki akses ke informasi kepemilikan dan rahasia dagang Apple tentang desain SoC Apple,” kata Apple dalam pengaduan yang dibuat ke pengadilan.

Selain itu, Apple juga menduga bahwa pencurian informasi merupakan salah satu bagian dari proses perekrutan. Para insinyur diduga mencuri spesifikasi gigabyte (GB) dan file desain System-on-a-Chip (SoC) sebelum bekerja di Rivos.

Sementara itu, Rivos yang digugat oleh Apple mengatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki batasan yang menyulitkan staf untuk mencari pekerjaan baru. Bahkan, batasan-batasan ini diklaim membuat karyawan takut untuk meninggalkan perusahaan.

Rivos pun mengajukan gugatan balik dengan tuduhan takut akan persaingan. Menurut Rivos, Apple berusaha memberhentikan perusahaannya agar seluruh karyawannya tidak berani meninggalkan Apple untuk bekerja di perusahaan lain.

“Apple terpaksa mencoba menggagalkan startup yang sedang berkembang melalui tindakan antipersaingan, termasuk membatasi mobilitas karyawan secara ilegal,” kata Rivos dalam gugatan baliknya, dikutip dari 9to5google.