Bagikan:

JAKARTA - Departemen Kehakiman Amerika Serikat pada Selasa, 16 Mei mengumumkan tuntutan dalam lima kasus yang melibatkan dugaan upaya pencurian teknologi untuk kepentingan China, Rusia, dan Iran. Ini termasuk terhadap seorang mantan insinyur Apple Inc yang dituduh mengincar teknologi perusahaan dalam sistem otonom, termasuk mobil otonom, dan kemudian melarikan diri ke China.

Kasus-kasus tersebut yang diungkapkan dalam konferensi pers Departemen Kehakiman berkaitan dengan dugaan pencurian rahasia dagang dan teknologi lainnya. Dua dari kasus tersebut melibatkan jaringan pengadaan yang dibuat untuk membantu militer dan layanan intelijen Rusia memperoleh teknologi sensitif.

Kelima kasus tersebut merupakan yang pertama diumumkan oleh "pasukan serbu" AS yang dibentuk pada Februari, sebagian untuk melindungi teknologi sensitif, meskipun penyelidikan dimulai sebelum pembentukannya.

"Kami tetap waspada dalam menegakkan hukum AS untuk menghentikan aliran teknologi sensitif ke musuh-musuh asing kami," kata Matt Olsen, kepala Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman, kepada wartawan. "Kami berkomitmen untuk melakukan segala yang kami bisa untuk mencegah alat-alat canggih ini jatuh ke tangan musuh-musuh asing."

Mantan insinyur Apple, yang diidentifikasi sebagai Weibao Wang (35 tahun), sebelumnya tinggal di Mountain View, California, dan dipekerjakan oleh Apple pada tahun 2016, menurut dakwaan yang diungkapkan pada April dan diumumkan pada Selasa.

Pada tahun 2017, ia menerima pekerjaan berbasis AS dengan sebuah perusahaan China yang bekerja untuk mengembangkan mobil otonom sebelum mengundurkan diri dari Apple, tetapi menunggu sekitar empat bulan sebelum memberi tahu Apple tentang pekerjaan barunya, menurut dakwaan tersebut.

"Setelah hari terakhirnya di Apple, perusahaan tersebut menemukan bahwa ia telah mengakses sejumlah besar data milik perusahaan dalam beberapa hari sebelum kepergiannya," kata Departemen Kehakiman, seperti dikutip Reuters.

Agen federal melakukan penggeledahan di rumahnya pada Juni 2018 dan menemukan "jumlah besar" data dari Apple, tambahnya.

Tak lama setelah penggeledahan itu, ia naik pesawat menuju China, kata departemen tersebut. Upaya otomotif Apple, yang dikenal sebagai Project Titan, berjalan tidak konsisten sejak 2014, ketika perusahaan mulai merancang kendaraan dari awal.

Laporan bulan Desember menyebutkan bahwa Apple telah menunda peluncuran mobil tersebut hingga tahun 2026. Laporan yang diajukan oleh negara bagian California menunjukkan bahwa Apple sedang menguji kendaraan tersebut di jalan-jalan negara bagian tersebut. Apple menolak berkomentar mengenai kasus ini.

Dalam kasus kedua yang terkait dengan China, jaksa di AS mengumumkan tuntutan terhadap Liming Li (64 tahun) dari Rancho Cucamonga, California, atas dugaan pencurian rahasia dagang dari perusahaan-perusahaan yang berbasis di California untuk membangun bisnis pesaingnya di China.

Jaksa di New York juga menuntut Nikolaos "Nikos" Bogonikolos (49 tahun) dari Yunani atas tuduhan menyelundupkan teknologi militer asal AS ke Rusia saat ia bekerja sebagai kontraktor pertahanan untuk NATO.

Warga negara Rusia, Oleg Sergeyevich Patsulya dan Vasilii Sergeyevich Besedin, keduanya dituntut di Arizona atas dugaan menggunakan perusahaan yang berbasis di Florida untuk mengirimkan suku cadang pesawat ke maskapai penerbangan Rusia, sementara Departemen Perdagangan dalam tindakan sejajar menangguhkan izin ekspor mereka.

Selain itu, jaksa di New York mengumumkan tuntutan terhadap Xiangjiang Qiao, juga dikenal sebagai Joe Hansen (39 tahun), atas dugaan menggunakan perusahaan China yang menjadi sasaran sanksi Amerika untuk menyediakan bahan yang digunakan dalam produksi senjata pemusnah massal kepada Iran.

Menurut pejabat AS, Qiao dan Wang masih berada di China, sementara empat terdakwa lainnya ditangkap.

Pengacara Patsulya dan Besedin, yang ditangkap pada 11 Mei, belum memberikan tanggapan. Pengacara Li juga belum memberikan tanggapan. Reuters belum dapat mengetahui siapa yang mewakili Bogonikolos.