DeFi Cardano Meroket Setelah Peluncuran Stablecoin Djed

JAKARTA – Cardano (ADA) merupakan pesaing Ethereum dalam hal utilitasnya sebagai platform smart contract, tempat para pengembang membangun berbagai aplikasi terdesentralisasi (DApp) dalam jaringan. Salah satunya di bidang keuangan terdesentralisasi (DeFi).

Belakangan ini, ekosistem DeFi Cardano mengalami perkembangan pesat seiring dengan munculnya pengembangan terbaru. Hal itu disampaikan oleh pesaingnya, pengembang Ethereum.

Entitas yang bertanggung jawab di balik pengembangan Cardano, Input Output Global (IOG) mengakui salah satu pengembangan terbarunya, yaitu peluncuran stablecoin Djed yang ditopan ADA telah membantu memperkuat ekosistem keuangan terdesentralisasi di jaringan Cardano.

Sebagai informasi, Djed merupakan stablecoin yang dikembangkan oleh Cardano dan dibuat oleh COTI Network. Djed sudah tayang sejak awal tahun 2023 lalu. Setiap token Djed ditopang oleh enam koin ADA. Hal ini ditujukan sebagai upaya untuk menjaga harga koin tetap stabil.

"Bekerja dengan blockchain lain, menulis smart contract di Plutus, menangani lebih banyak tugas, dan jaringan Cardano yang lebih tangguh adalah tahapan dalam mengembangkan sistem keuangan yang dapat digunakan oleh siapa saja, di mana saja. Bagian lain dari teka-teki keuangan terdesentralisasi (DeFi) ditambahkan ketika Djed, stablecoin di Cardano, ditayangkan pada akhir Januari. Dalam satu hari, Djed menarik 27 juta ADA sebagai dukungan dan tersedia di bursa seperti MinSwap, MuesliSwap, dan Wingriders,” kata Input Output Global.

“Enam ADA mendukung setiap Djed untuk membantu menjaga harga koin tetap stabil. Dukungan tersebut akan membuka peluang DeFi untuk ekosistem Cardano, serta Djed digunakan untuk menyelesaikan pembayaran dan menutupi biaya," tambah pengembang Cardano.

Selain itu, mereka juga menguraikan bahwa Hydra, sebagai protokol layer-2 telah didesain supaya membuat blockchain Cardano lebih terukur atau scalable dan mampu meningkatkan jaringan secara signifikan.