Bagikan:

JAKARTA – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sangat ambisius dalam misi pendaratan ke Bulan. Misi ini telah ada sejak puluhan tahun silam, tepatnya sejak tahun 1960-an.

Seperti halnya misi Artemis, program pendaratan kedua di Bulan, NASA aktif menguji teknologi yang akan mereka gunakan untuk ke Bulan. NASA juga mengikutsertakan para astronot dalam pengujian penerbangan tersebut.

Maka dari itu, NASA menggelar pengujian untuk misi Apollo 1, dulunya bernama Apollo 204, yang dijadwalkan meluncur pada 21 Februari 1967. Sebulan sebelum peluncuran, tepatnya pada 27 Januari, NASA menggelar uji-pra penerbangan di Cape Kennedy.

Pada pengujian plug-out tersebut, Letkol Virgil I. Grissom, Letkol Edward H. White, dan Roger B. Chaffee, selaku astronot untuk Apollo 204 (AS-204), diikutsertakan. Mereka masuk ke dalam Kapsul Modul Komando yang tidak diisi bahan bakar.

Ketiga astronot ini masuk ke dalam kapsul pada pukul 13.00 waktu setempat, tetapi karena sejumlah masalah kecil, pengujian ditunda beberapa jam. Sekitar pukul 17.40, penghitungan mundur akhirnya dilakukan karena kegagalan komunikasi.

Pada pukul 18.30, Astronot Grissom mulai mengeluh karena komunikasi yang sulit. Namun, satu menit setelahnya, tegangan bus AC 2 melonjak dan mengindikasikan adanya hubungan pendek sehingga rekaman kokpit menjadi sulit ditafsirkan.

Saat sedang sulit menerima komunikasi dari ketiga astronot, terdengar salah satu astronot yang menyerukan kata api. Dua detik setelahnya, White menyerukan adanya kebakaran di kokpit dan Chaffee mengonfirmasi bahwa kapsul mengalami kebakaran yang hebat.

Teriakan ketiga astronot ini sempat terdengar sebelum komunikasi terputus. Sayangnya, Palka Apollo sulit dibuka dari luar sehingga teknisi NASA membutuhkan waktu sekitar lima menit untuk membuka pintu. Sayangnya, para astronot telah tewas sejak 30 detik munculnya api.

Penyebaran api yang sangat cepat ini terjadi karena kabin yang telah diisi atmosfer oksigen murni pada tekanan normal. Api menyebar dengan sangat cepat sehingga para astronot tidak memiliki kesempatan untuk membuka pintu palka dari dalam.

Atas kejadian ini, program Apollo harus ditunda. NASA telah menyelidiki sumber masalahnya dan disimpulkan bahwa percikan api muncul dari kabel yang mengalami korsleting. Kabin berisi banyak barang yang mudah terbakar sehingga ketiga astronot ini tidak bisa selamat.

Setelah insiden tersebut terjadi, NASA mengubah nama Apollo 204 menjadi Apollo 1. Perubahan nama ini dilakukan untuk menghormati ketiga astronot. NASA juga selalu mengadakan acara penghormatan untuk misi Apollo 1.

Biasanya, acara ini digelar pada hari Kamis di minggu keempat pada bulan Januari. Tahun ini, NASA menggelar upacara peringatakan di Pemakaman Nasional Arlington, Virginia pada Kamis, 25 Januari dnegan meletakkan karangan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal.

Selain itu, NASA juga mengadakan rapat balai kota atau pertemuan besar tanpa hierarki di Markas Besar NASA pada Selasa, 23 Januari. Di acara tersebut, mereka membahas pentingnya keselamatan untuk mencapai keberhasilan misi.