Bagikan:

JAKARTA – Pada Rabu, 24 Januari, eksekutif Netflix mengumumkan kepada para investor bahwa mereka akan menghapus paket berlangganan Basic tanpa iklan seharga 11,99 dolar AS (Rp188 ribu).

Dua negara pertama yang akan kehilangan paket ini adalah Kanada dan Inggris. Dengan hilangnya paket Basic 11,99 dolar, pengguna hanya bisa membeli dua paket yang lebih mahal atau paket yang lebih murah, tetapi masih memiliki iklan.

“Kami berencana menghentikan paket Dasar di beberapa negara periklanan kami, dimulai dari Kanada dan Inggris pada Kuartal 2 dan melanjutkannya dari sana,” kata eksekutif Netflix kepada pemegang saham, dikutip dari The Verge.

Setelah paket Basic tanpa iklan dihapus, pengguna hanya bisa menemukan paket Basic dengan iklan seharga 6,99 dolar (Rp109 ribu). Sementara itu, paket Standar akan menjadi layanan tanpa iklan termurah dengan harga 15,49 dolar AS (Rp243 ribu).

Paket termahal atau Premium dengan resolusi 4K masih memiliki harga yang sama, yaitu 22,99 dolar AS atau sekitar Rp361 ribu. Dengan harga ini, kemungkinan besar pengguna Basic tanpa iklan akan beralih ke paket Standar atau Basic dengan iklan.

Netflix sengaja menghapus layanan Basic tanpa iklan setelah jumlah penggunanya meningkat pada kuartal keempat tahun lalu. Pengguna Netflix melonjak hingga 70 persen dan 40 persen di antaranya menggunakan paket Basic dengan iklan.

Perusahaan streaming video ini memang sengaja menghapus langganan Basic mereka untuk meningkatkan skala bisnis iklan dan memperoleh pendapatan baru. Mereka juga mengejar sumber keuntungan yang signifikan untuk jangka menengah dan jangka panjang.

Hal ini sejalan dengan pengguna aktif mereka yang terus bertambah. Saat ini, pengguna aktif bulanan di Netflix mencapai 23 juta anggota, sementara jumlah anggotanya telah mencapai 247 juta secara global.