Bagikan:

JAKARTA - Electronic Entertainment Expo (E3), sebuah pameran dagang tahunan untuk industri permainan video yang dipersembahkan oleh Entertainment Software Association (ESA) akhirnya resmi ditutup permanen.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh The Washington Post, ESA telah mengonfirmasi kebenaran tentang penutupan acara E3. Dengan demikian, pameran ini tidak akan ada lagi di tahun-tahun mendatang.

“Setelah lebih dari dua dekade menjadi tuan rumah acara yang telah berfungsi sebagai pameran sentral untuk AS dan industri video game global, ESA telah memutuskan untuk mengakhiri E3," kata Stanley Pierre-Louis, presiden dan CEO dari asosiasi perdagangan nirlaba yang mewakili kepentingan industri gim di Amerika Serikat, dikutip Rabu, 13 Desember.

Lebih lanjut, Pierre-Louis menambahkan bahwa metode baru mereka untuk menjangkau audiens adalah melalui presentasi atau streaming langsung yang direkam sebelumnya.

“Kami tahu seluruh industri, pemain dan pencipta sama-sama memiliki banyak gairah untuk E3. Kami berbagi gairah itu. Kami tahu sulit untuk mengucapkan selamat tinggal pada acara yang dicintai ini, tetapi itu adalah hal yang benar untuk dilakukan mengingat peluang baru yang dimiliki industri kami untuk menjangkau penggemar dan mitra," tambahnya.

Karena menurutnya, saat ini perusahaan atau industri gim telah memiliki akses ke konsumen dan hubungan bisnis melalui berbagai cara berbeda, termasuk pameran masing-masing.

"Salah satu dari perusahaan besar ini dapat membuat showcase individual, juga bermitra dengan acara industri lainnya untuk menampilkan luasnya permainan," katanya. 

Dia kemudian menambahkan bahwa meskipun popularitas E3 terus menurun dalam beberapa tahun terakhir, ketidakhadirannya telah menguntungkan industri dengan cara lain.

“Itu menarik bagi industri kami, dan itu berarti ini adalah kesempatan bagi mereka untuk mengeksplorasi cara melibatkan audiens baru dengan cara yang berbeda," pungkasnya.