Bagikan:

JAKARTA - TikTok, yang dimiliki oleh konglomerat asal China, ByteDance, telah meminta pengadilan tertinggi kedua di Eropa untuk menangguhkan penunjukannya sebagai penjaga pintu (gate keeper) di bawah aturan teknologi UE yang baru, sampai hakim memutuskan atas tantangan mereka terhadap label tersebut.

Digital Markets Act (DMA) mensyaratkan agar TikTok dan gate keeper lainnya seperti Google milik Alphabet, Meta Platforms, Apple, Amazon, dan Microsoft  membuat aplikasi pesan mereka dapat berinteraksi dengan pesaing dan memungkinkan pengguna untuk memutuskan aplikasi mana yang akan diinstal sebelumnya pada perangkat mereka.

Mereka tidak diizinkan memihak layanan mereka sendiri dibandingkan dengan pesaing atau mencegah pengguna menghapus perangkat lunak atau aplikasi yang diinstal sebelumnya.

TikTok bulan lalu menantang keputusan UE tersebut di Pengadilan Umum yang berbasis di Luksemburg, dengan menyatakan bahwa penunjukannya berisiko merusak tujuan DMA untuk melindungi penjaga pintu dari pesaing baru seperti dirinya.

"Kami telah mengajukan permohonan untuk tindakan sementara," kata juru bicara TikTok.

Ambang batas bagi pengadilan untuk menyetujui tindakan sementara sangat tinggi. Perusahaan harus menunjukkan bahwa situasinya mendesak dan bahwa mereka akan mengalami kerugian yang tidak dapat diperbaiki tanpa tindakan sementara.

Meta dan Apple juga telah menggugat Komisi atas status penjaga pintu tersebut.