Platform X Resmi Gugat Media Matters Atas Manipulasi Iklan di Samping Konten Pro-Nazi
X Corp tuntut Media Matters atas kerugian dari kehilangan para pengiklan (foto: dok. unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Sesuai dengan ancaman hukum dari Elon Musk beberapa waktu lalu, X Corp yang sebelumnya bernama Twitter resmi menuntut Media Matters, kelompok pengawas nirlaba.

Beberapa waktu lalu, Media Matters melaporkan bahwa platform X menempatkan iklan dari perusahaan besar di samping konten pro-Nazi. Artikel ini menjadi perdebatan hingga beberapa perusahaan berhenti beriklan di platform tersebut.

Musk sebagai pemilik dari X menindaklanjuti ancamannya pada Sabtu, 18 November. Dari gugatan yang diajukan X Corp, Musk merasa bahwa Media Matters bertanggung jawab penuh atas seluruh kerugian X.

Hari ini, tepatnya 21 November, Musk membagikan tuntutan dari Jaksa Agung Texas, Ken Paxton terkait aktivitas penipuan yang dilakukan Media Matters di X. Paxton secara resmi membuka penyelidikan untuk masalah yang dibuat organisasi tersebut.

“Kami memeriksa masalah ini dengan cermat untuk memastikan bahwa masyarakat tidak tertipu oleh skema organisasi sayap kiri radikal yang hanya ingin membatasi kebebasan dengan mengurangi partisipasi di lapangan publik,” tulis Paxton, dikutip VOI dari Twitter Elon Musk.

Gugatan ini juga akan menyelidiki masalah manipulasi algoritma yang secara sengaja mengatur user experience pengguna untuk menghasut pengiklan besar di X. Dengan kata lain, Media Matters dianggap sengaja ingin meninggalkan kesan buruk di platform tersebut.

Sementara itu, Media Matters tampaknya tidak terganggu dengan gugatan X Corp. Dari laporan The Verge, Presiden Media Matters Angelo Carusone mengatakan bahwa mereka tidak akan terpengaruh dengan tuntutan tersebut. Carusone yakin bahwa organisasinya akan menang.

"Elon Musk telah menghabiskan beberapa hari terakhir membuat ancaman hukum yang tidak pantas, mengangkat teori konspirasi yang aneh, dan melancarkan serangan pribadi yang keji terhadap musuhnya secara online," kata Carusone.

Media Matters juga menganggap bahwa X menggugat mereka dengan cara yang sembrono. Platform X juga dinilai sengaja ingin membungkam cara mereka dalam mengkritik perusahaan tersebut.