JAKARTA - Mastercard, penyedia layanan keuangan, mengumumkan kemitraan baru dengan perusahaan kecerdasan buatan Feedzai, pada 20 November.
Integrasi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Mastercard dalam mendeteksi dan mencegah penipuan yang melibatkan pertukaran mata uang kripto.
Menurut laporan CNBC, Feedzai akan diintegrasikan langsung dengan platform CipherTrace Armada milik Mastercard, sebuah alat untuk bank-bank memonitor transaksi dari ribuan pertukaran kripto guna mendeteksi penipuan dan aktivitas mencurigakan lainnya.
Perangkat lunak Feedzai dibangun untuk mengidentifikasi dan memblokir transaksi yang mencurigakan dalam "nanodetik" menggunakan kecerdasan buatan. Data dari Feedzai menyatakan bahwa hampir 40% dari transaksi penipuan langsung berasal dari rekening bank ke pertukaran kripto.
Nuno Sebastio, CEO dan salah satu pendiri Feedzai, mengatakan bahwa teknologi ini akan "meningkatkan deteksi penipuan dengan melindungi konsumen yang tidak waspada" sambil mendeteksi aktivitas pencucian uang atau rekening mule.
BACA JUGA:
"Banyak bank yang percaya bahwa mereka mencegah transaksi kripto ilegal, sebenarnya hanya memblokir transaksi yang melibatkan entitas kripto yang diakui dan diatur secara luas dan mengabaikan yang lain," katanya.
Ini muncul segera setelah Mastercard mengumumkan alat berbasis kecerdasan buatan lainnya pada Juli, yang diterapkan untuk membantu bank-bank melawan penipuan dan skema pembayaran yang melibatkan pembayaran waktu nyata.
Penyedia layanan keuangan ini telah membuat keberadaannya terasa di ruang Web3 dan kripto. Mereka telah meluncurkan kartu Mastercard berbasis kripto dalam kemitraan dengan pertukaran kripto besar, seperti Nexo dan Binance.
Mastercard juga baru-baru ini terlibat dalam uji coba memasangkan mata uang digital bank sentral (CBDC) di blockchain. Pada 12 Oktober, mereka mengumumkan upaya sukses bekerja sama dengan Bank Cadangan Australia dan Digital Finance Cooperative Research Centre CBDC, dengan partisipasi dari Cuscal dan Mintable.