JAKARTA – Para ilmuwan menemukan cara baru dalam mengungkapkan proses pembentukan planet berbatu. Penemuan ini mereka kerjakan menggunakan data Teleskop Luar Angkasa James Webb.
Dalam teori lama, kerikil es yang terbentuk di luar piringan protoplanet merupakan komponen awal dari pembentukan planet. Perkiraannya, kerikil es ini bergerak menuju bintang, kemudian melimpahkan zat padat dan air ke planet.
Runtutan proses ini menjadi pengamatan Webb. Teleskop milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) ini digunakan untuk mengamati proses pelepasan uap air dingin saat kerikil es beralih ke wilayah yang hangat.
Nantinya, Webb akan mengonfirmasi hubungan antara uap air di piringan bagian dalam dengan aliran kerikil es di piringan luas. Menurut peneliti NASA, hasil temuan dari Webb ini bisa dipelajari untuk memecahkan proses pembentukan planet.
“Di masa lalu, kita memiliki gambaran pembentukan planet yang sangat statis, hampir seperti zona terisolasi tempat terbentuknya planet. Sekarang kami sebenarnya punya bukti bahwa zona-zona ini bisa berinteraksi satu sama lain,” kata Peneliti Colette Salyk.
Sejauh ini, para peneliti telah menggunakan Instrumen Inframerah Tengah (MIRI) Webb untuk mempelajari empat piringan bintang yang diperkirakan berusia antara 2 hingga 3 juta tahun.
BACA JUGA:
Dari empat piringan bintang yang mereka teliti, dua di antaranya diperkirakan akan mengalami pergeseran kerikil dan mengantarkan kerikil ke jarak yang setara dengan orbit Neptunus.
Pada proses ini, peran Webb dibutuhkan. Mereka akan menentukan apakah piringan bintang memiliki air yang melimpah di bagian dalam planet berbatu. Selain menggunakan MIRI, peneliti juga akan menggunakan Spektrometer Resolusi Menengah (MRS).
Hasil penelitian yang mereka dapatkan sejauh ini menunjukkan bahwa disk protoplanet memiliki air yang lebih dingin, tetapi disk yang lebih besar memiliki air yang lebih panas. Para ilmuwan akan melanjuti penelitian ini untuk memecahkan proses pembentukan planet.