JAKARTA – Kini Regulator Eropa memiliki Undang-Undang Pasar Digital (DMA) untuk mengatur beberapa layanan besar. Saat ini, mereka sedang menyelidiki layanan iMessage.
Hasil penyelidikan ini akan menentukan apakah iMessage masuk ke dalam salah satu layanan inti di Eropa. Jika terbukti demikian, iMessage harus tunduk pada aturan interoperabilitas yang diatur di dalam DMA.
Google dan beberapa operator lokal seperti Vodafone dan Deutsche Telekom pun mengirimkan surat kepada regulator. Surat itu menyebutkan bahwa iMessage harus dianggap sebagai layanan inti di Eropa seperti WhatsApp dan Messenger Meta.
Ketika Komisi Eropa mengategorikan iMessage sebagai salah satu layanan inti, Apple harus memperkaya aplikasi pesan di perangkat mereka. Pasalnya, iMessage membuat pengguna sulit menjangkau pengguna lainnya hingga akhirnya bergantung dengan SMS.
BACA JUGA:
“Sangatlah penting bahwa bisnis dapat menjangkau semua pelanggan mereka dengan memanfaatkan layanan komunikasi modern dengan fitur perpesanan yang diperkaya,” bunyi salah satu surat yang dikutip VOI dari 9to5google.
Berbeda dengan pemiliknya, Apple berargumen bahwa iMessage tidak bisa dianggap sebagai layanan inti karena jumlah penggunanya masih berada di bawah ambang batas ketentuan DMA, yaitu 45 juta pengguna aktif bulanan.
Namun, regulator Eropa tetap akan menyelidiki kondisi iMessage saat ini sebelum menempatkan posisinya. Kabarnya, regulator akan melakukan penyelidikan hingga Februari tahun depan.