Bagikan:

JAKARTA - Uni Eropa (UE) dalam Undang-Undang Pasar Digital-nya akan segera menunjuk penjaga gerbang. Tapi, beberapa raksasa teknologi sedang berusaha agar tidak dipilih dalam daftar.

Adapun Microsoft dan Apple yang berupaya tidak memasukkan Bing Search dan iMessage dari daftar yang pada akhirnya akan tunduk dengan peraturan UE baru itu, sekaligus membatasi persaingan antar perusahaan teknologi.

UU Pasar Digital UE baru diresmikan pada Juli 2022 yang mulai berlaku April 2023 dengan menetapkan penjaga gerbang pada 6 September, mewajibkan perusahaan teknologi untuk mengikuti aturan mulai Maret 2024.

Platform itu akan ditentukan berdasarkan pendapatan dan jumlah penggunanya, mereka akan diminta untuk memenuhi sejumlah aturan interoperabilitas dan persaingan.

Aplikasi harus memiliki setidaknya 45 juta pengguna aktif bulanan, 7,5 miliar euro per tahun atau kapitalisasi pasar yang melampaui 75 miliar euro.

Menurut laporan dari dua orang yang enggan disebutkan namanya, Microsoft berpendapat Bing Search tidak cukup populer untuk disebut sebagai layanan penjaga gerbang.

Pasalnya, pangsa pasar Bing Search relatif kecil dibandingkan pesaingnya Google, yang akan semakin berkurang jika Microsoft harus menawarkan pengguna akses ke mesin pencarian lainnya.

Begitu juga dengan Apple, yang mengatakan iMessage tidak boleh diberi label sebagai layanan penjaga gerbang. Hal ini karena layanannya tidak cukup besar atau kuat untuk membenarkan pembatasan UU Pasar Digital UE.

Jika iMessage masuk ke dalam penjaga gerbang, maka Apple harus membuka akses aplikasi tersebut kepada pihak ketiga.

Memang, Apple mengonfirmasi ada lebih dari 1 miliar pengguna aktif iPhone di dunia, tetapi tidak diketahui pasti apakah mereka juga menggunakan iMessage dan karenanya aplikasi tidak harus berinteraksi dengan layanan perpesanan lainnya.

Sebagai informasi, tidak hanya Apple dan Microsoft, perusahaan lainnya seperti Amazon, Alphabet, Meta, ByteDance dan Samsung juga diklaim akan masuk dalam daftar penjaga gerbang UE. Demikian dilansir dari Financial Times melalui The Verge, Selasa, 5 September.