Bagikan:

JAKARTA - Bitcoin (BTC), mata uang kripto terbesar di dunia, mencatat kenaikan harga yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir. Hal ini terutama dipicu oleh optimisme investor terhadap kemungkinan persetujuan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin di Amerika Serikat (AS). Harga BTC menciptakan suasana hati bullish di pasar kripto.

Menurut data dari CoinMarketCap, harga Bitcoin diperdagangkan di atas $34.000 (sekitar Rp485 juta) per koin pada pukul 08.50 WIB, naik dari $28.000 pada hari Kamis lalu. Kenaikan ini membuat Bitcoin mulai mendekati level tertingginya di harga $35.000 yang dicapai pada 9 Januari 2023.

Sentimen Pasar Kripto Berganti dari Ketakutan ke Keserakahan

Peningkatan harga Bitcoin juga berdampak positif pada sentimen pasar kripto secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari Crypto Fear and Greed Index (CFGI), yang mengukur tingkat ketakutan dan keserakahan di pasar kripto.

Indeks ini melonjak dari zona netral menjadi angka 71 (keserakahan) pada 26 Oktober, menurut data yang dilaporkan oleh platform Alternative.me. Angka ini menunjukkan bahwa banyak investor merasa optimis dan berani membeli aset kripto.

CFGI adalah indikator yang menggambarkan kondisi emosi investor di pasar kripto. Pada skala ini, angka 0 mencerminkan “ketakutan ekstrem,” yang menunjukkan bahwa banyak investor khawatir dan mungkin melakukan penjualan tidak rasional. Di sisi lain, angka 100 mencerminkan “keserakahan ekstrem,” di mana banyak orang membeli karena optimisme pasar.

Sebelumnya, CFGI berada di zona netral, dan sebulan yang lalu bahkan berada di bawah 50 (ketakutan). Ini mengindikasikan ketidakpastian di pasar kripto sebelum perubahan dramatis yang terjadi minggu ini.

Indeks Ketakutan dan Keserakahan Coinmarketcap saat ini juga sedikit lebih tinggi, mencapai 72 poin. Menurut situs agregasi data kripto ini, indeks ini sebagian besar berada dalam zona netral selama sebagian besar bulan Oktober sebelum berubah menjadi zona hijau minggu ini ketika sentimen pasar mulai berubah secara signifikan.

ETF Bitcoin di AS Jadi Pemicu Bull Market

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi sentimen positif di pasar kripto adalah antisipasi persetujuan ETF Bitcoin di AS oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC). ETF adalah instrumen investasi yang melacak harga aset tertentu, seperti saham, obligasi, atau mata uang kripto.

ETF Bitcoin berbasis spot akan memungkinkan investor untuk membeli dan menjual Bitcoin tanpa harus memiliki aset tersebut secara langsung. Hal ini akan memberikan akses yang lebih mudah dan aman bagi investor ritel dan institusional untuk berinvestasi di pasar kripto.

Menurut penelitian terbaru oleh Galaxy Digital, ETF Bitcoin berbasis spot diperkirakan akan meningkatkan harga BTC sebesar 74% dalam tahun pertama setelah diluncurkan. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa ETF Bitcoin akan menarik aliran dana sebesar $25 miliar (Rp397 triliun) dari investor.

Saat ini, SEC sedang meninjau beberapa proposal ETF Bitcoin dari berbagai perusahaan, seperti VanEck, Valkyrie, WisdomTree, dan Fidelity. SEC memiliki waktu hingga November untuk membuat keputusan akhir tentang persetujuan atau penolakan ETF Bitcoin.

Antisipasi persetujuan ETF Bitcoin di AS telah memberikan optimisme kepada para pemegang aset kripto dan menjadikan Bitcoin sebagai sorotan utama dalam dunia kripto saat ini. Kami akan terus mengikuti perkembangan pasar kripto yang semakin menarik ini.