Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan nanoteknologi milik pemerintah Rusia, Rusnano, menghadapi masalah utang yang signifikan dan terancam. Perusahaan tersebut menyampaikan peringatan bahwa tanpa dukungan dari pemerintah, mereka mungkin tidak mampu untuk membayar utang-utangnya.

Pemerintah Rusia, sebagai pemegang saham utama Rusnano, kini terlibat dan turun tangan dalam upaya untuk mengatasi masalah ini.

Laporan dari Rusnano pada paruh pertama tahun ini mengindikasikan masalah utang perusahaan ini. Dalam laporannya, Rusnano menyatakan bahwa, "Dengan mempertimbangkan jumlah utang yang harus dilunasi dalam bentuk pinjaman dan obligasi pada akhir tahun 2023, memenuhi kewajiban utang Rusnano dengan dana internal secara penuh hanyalah sesuatu yang secara objektif tidak mungkin."

Perusahaan ini juga menyatakan bahwa mereka saat ini menunjukkan tanda-tanda ketidakmampuan untuk membayar utang dan mengingatkan bahwa kebangkrutan adalah kemungkinan terbaik jika para pemegang sahamnya, dalam hal ini, pemerintah Rusia, tidak mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki situasi keuangan Rusnano.

Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin seperti dikutip Reuters, mengakui adanya masalah di Rusnano dan mengatakan bahwa pemerintah Rusia tengah aktif dalam menangani permasalahan ini. Peskov menyebut bahwa langkah-langkah cepat telah diambil untuk memperbaiki situasi di perusahaan nanoteknologi tersebut, meskipun ukuran masalahnya cukup besar.

Rusnano adalah perusahaan nanoteknologi negara Rusia yang bertujuan untuk mengembangkan teknologi nanoskala. Keterlibatan pemerintah Rusia dalam mengatasi potensi kebangkrutan Rusnano menunjukkan dampak pentingnya peran perusahaan ini dalam industri teknologi tingkat tinggi di negara tersebut.