JAKARTA - Binance, salah satu bursa kripto terbesar di dunia, telah mengumumkan bahwa mereka secara bertahap akan menghentikan layanan pinjaman Binance USD (BUSD) pada tanggal 25 Oktober. Langkah ini merupakan bagian dari serangkaian upaya untuk menghentikan semua penawaran terkait BUSD pada tahun 2024.
Keputusan ini mencerminkan sikap serupa yang diambil oleh perusahaan fintech New York, Paxos, yang juga akan mengakhiri hubungan mereka dengan Binance. Paxos mengambil langkah tersebut sebagai respons atas masalah hukum antara Binance dan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Selain itu, Paxos telah mengumumkan rencananya untuk menghentikan penukaran BUSD ke uang tunai dan Treasury AS pada Februari 2024. Mereka juga telah menghentikan sementara pencetakan BUSD baru.
Sebelum pengumuman ini, BUSD mencapai kapitalisasi pasar tertinggi sebesar Rp35 triliun pada November 2022. Namun, nilai tersebut telah turun menjadi $2,23 miliar (sekitar Rp31,8 triliun).
BACA JUGA:
Sebagai alternatif, Binance telah mengarahkan pengguna ke opsi stablecoin lainnya, terutama First Digital USD (FDUSD) yang baru diluncurkan oleh First Digital Group. Perusahaan trust yang berbasis di Hong Kong ini membawa FDUSD ke Binance pada akhir Juli.
Langkah ini diambil setelah Binance menghentikan penarikan BUSD melalui beberapa jaringan blockchain bulan lalu, meskipun layanan di jaringan Ethereum tetap berjalan. Binance mendorong pengguna untuk mengalihkan aset BUSD mereka ke fiat atau pilihan kripto lainnya dalam tahun mendatang.
Keputusan Binance ini muncul setelah SEC AS mendakwa bahwa BUSD berfungsi sebagai sekuritas yang tidak terdaftar. Departemen Layanan Keuangan New York juga memerintahkan Paxos untuk menghentikan penerbitan BUSD.