Bagikan:

JAKARTA - Operator pertambangan kripto lokal di Kazakhstan, pasar terbesar ketiga di dunia dalam hal tingkat hash penambangan Bitcoin, mengeluhkan harga energi tinggi kepada presiden negara tersebut.

Menurut media lokal, delapan operator pertambangan kripto utama menandatangani surat terbuka kepada Presiden Kassym-Jomart Tokayev. Daftar tersebut mencakup BCD Company, TT TECH Limited, KZ Systems, AI Solutions, Green Power Solution, VerCom, dan Kinur Invest.

Surat tersebut menyatakan bahwa industri pertambangan kripto Kazakhstan berada dalam "situasi yang sangat memprihatinkan" karena harga energi tinggi bagi para penambang.  

"Pada saat ini, semua pemain industri utama telah menghentikan kegiatan mereka dan berencana untuk sepenuhnya menghentikan bisnis mereka di Republik Kazakhstan pada akhir tahun ini," bunyi surat mereka. 

Para eksekutif yang menandatangani surat tersebut percaya bahwa situasi harga ini menggagalkan upaya pemerintah untuk mengatur industri kripto secara umum dan pertambangan khususnya.

Menurut surat tersebut, masalah ini adalah akibat dari keputusan untuk menaikkan pajak atas energi bagi para penambang kripto. Karena pajak tersebut, negara tersebut telah kehilangan posisinya di antara pemimpin penambangan kripto seperti Amerika Serikat, Rusia, dan China, dan industri ini berada di ambang kepunahan. 

"Jika pemerintah tidak segera mengambil langkah-langkah mendesak, industri pertambangan digital di Republik Kazakhstan akan berhenti," ungkap mereka.

Negara tersebut mulai memberlakukan pajak atas pertambangan digital pada 1 Januari 2022, berdasarkan konsumsi listrik oleh entitas pertambangan. Undang-undang tersebut muncul karena meningkatnya frustrasi nasional terhadap penggunaan jaringan listrik nasional oleh para penambang kripto yang tidak dikenakan cukai.

Bahkan pada tingkat tertinggi, 1 kilowatt jam (kWh) listrik yang dikenai pajak di Kazakhstan menghabiskan biaya para penambang sekitar 0,067 dolar AS, jauh lebih rendah dari rata-rata 0,12 dolar AS per kWh sebelum pajak di Amerika Serikat. Menurut data dari pemerintah Kazakhstan, mereka menerima sekitar 3,07 miliar tenge (Rp109,2 miliar) dalam pembayaran pajak dari entitas pertambangan kripto pada tahun 2022.