Bagikan:

JAKARTA - Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA) sedang merencanakan pembangunan roket yang bisa digunakan kembali di masa depan. Dalam pembuatannya, JAXA akan bekerja sama dengan Mitsubishi Heavy Industries (HMI).

Rancangan roket reusable atau roket yang bisa digunakan kembali memiliki sejumlah keuntungan. Selain bisa meningkatkan kemampuan muatan, reusable rocket juga bisa mengurangi biaya peluncuran.

Kabarnya, rencana dasar kebijakan luar angkasa Jepang telah menyetujui rencana ini. Melalui persetujuan tersebut, JAXA akan mengembangkan dan menerapkan sistem reusable ke roket H3 terbaru.

“Sesuai dengan rencana dasar kebijakan luar angkasa, JAXA memulai penelitian pada roket generasi baru yang memiliki fungsi dapat digunakan kembali pada tahap pertama dengan MHI,” ucap Departemen Hubungan Masyarakat JAXA, dikutip dari Spacenews.

Pada dasarnya, H3 adalah roket sekali pakai yang dirancang lebih hemat dalam segi biaya. Namun, peluncuran roket ini gagal pada Maret lalu. Setelah masalah itu terjadi, JAXA mulai mempelajari bahan bakar roket yang baru.

Selama ini, H3 ditenagai oleh propelan hidrogen cair, tetapi JAXA berencana menggantinya dengan metana cair. Pergantian tenaga ini dilakukan untuk pengurangan biaya ke orbit rendah bumi sehingga frekuensi peluncuran bisa ditingkatkan.

Jika JAXA berhasil mengganti hidrogen cair dengan metana, perusahaan Jepang ini bisa mengikuti jejak SpaceX, Blue Origin, Perusahaan Sains dan Teknologi Antariksa China (CASC) yang telah meluncurkan dan akan meluncurkan roket dengan tenaga metana.