JAKARTA – Badan Eksplorasi Kedirgantaraan Jepang (JAXA) meluncurkan Kirameki 3 atau DSN-3 pada Senin, 4 November pukul 13.45 WIB. Satelit komunikasi militer ini lepas landas dari Pusat Luar Angkasa Tageshima.
Penerbangan Kirameki 3 berjalan dengan lancar. Sekitar 29 menit setelah peluncuran, satelit ini berhasil dikerahkan dari orbit. Mengutip dari Space, JAXA menargetkan posisi yang lebih jauh, yaitu orbit geostasioner (GEO) dengan ketinggian 35.786 km dari Bumi.
Setelah berada di GEO, satelit ini akan dioperasikan oleh DSN Corporation dan akan digunakan untuk keperluan militer Jepang. Untuk mempercepat jalannya komunikasi, Kirameki 3 akan berkomunikasi dalam pita X yang menjadi bagian dari spektrum elektromagnetik.
Dalam menempatkan Kirameki 3 di orbit, JAXA menggunakan roket H3 terbaru yang merupakan penerus dari H-2A. Roket generasi kedua ini telah beroperasi selama lebih dari dua dekade dan harus pensiun sehingga H3 akan menggantikan operasinya di masa mendatang.
BACA JUGA:
Roket dengan dua tahap ini dikembangkan bersama Mitsubishi Heavy Industries. Awalnya, roket ini ditargetkan meluncur secara resmi pada 2020, tetapi pengembangannya berjalan dengan lambat sehingga H3 baru memulai debutnya pada Maret tahun lalu.
Peluncuran pertama H3 juga tidak berjalan dengan baik. Satelit Observasi Daratan Canggih-3 (DAICHI-3) gagal dikerahkan dan hilang di orbit. Pada peluncuran kedua, penerbangan H3 baru berjalan dengan baik meskipun massa yang dibawa memiliki berat 2.600 kilogram.
Roket H3 kembali meluncurkan misi ketiga pada Juni lalu untuk mengantar generasi terbaru dari DAICHI. Peluncuran roket dan pengerahan muatan berjalan dengan baik sehingga JAXA kembali menggunakan roketnya untuk mengantar satelit yang dibutuhkan militer.