JAKARTA – Badan Antariksa Jepang (JAXA) memundurkan jadwal peluncuran misi Martian Moons eXploration (MMX). Proyek pengumpulan sampel dari Phobos, bulan Mars, ini akan diundur ke tahun 2026.
Pihak JAXA mengatakan kepada Spacenews bahwa peluncuran MMX harus mundur karena roket H3. Hal ini tidak mengejutkan karena roket tersebut gagal mencapai orbit saat diuji coba pada Maret tahun lalu.
Menurut JAXA, roket ini masih belum siap untuk peluncuran pada September tahun ini. Oleh karena itu, mereka mengevaluasi peluncuran tersebut dan berencana menguji kembali roket H3 pada 14 Februari mendatang.
“Karena mengevaluasi hasil demonstrasi kendaraan uji roket H3 kedua dan mempertimbangkan pentingnya memastikan waktu yang cukup untuk verifikasi awal MMX di lapangan, jadwal peluncuran roket Jepang telah ditinjau,” kata JAXA pada Rabu, 10 Januari.
Sebenarnya, JAXA sudah mengajukan perubahan jadwal ke Markas Besar Strategi Pengembangan Luar Angkasa Jepang sejak tahun lalu. Rencana ini pun disetujui dalam Revisi Jadwal Rencana Dasar Kebijakan Luar Angkasa pada bulan Desember.
BACA JUGA:
Tak lama setelah disetujui, tim MMX mengumumkan bahwa jadwal peluncuran telah berubah. Meski telah diumumkan, mereka tidak menjelaskan secara rinci mengenai alasan lembaga pemerintah itu mengajukan penundaan peluncuran.
MMX merupakan misi penjelajahan di dua bulan Mars, yaitu Phobos dan Deimos. Pesawat luar angkasa yang akan diluncurkan ke ruang angkasa ini akan memasuki orbit Mars, kemudian berpindah ke Quasi Satellite Orbit (QSO) untuk mengumpulkan data Phobos.
Selain mengumpulkan data, MMX akan mendarat dan mengumpulkan sampel dari permukaan Phobos. Sampel ini akan disimpan di dalam pesawat dan material yang dikumpulkan akan dibawa ke Bumi untuk diteliti oleh JAXA.
Ket. foto: