JAKARTA – Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA) ingin menjelajahi dua bulan milik Mars, yaitu Phobos dan Deimos. Keinginan ini akan direalisasikan dalam misi Marsian Moons eXploration (MMX).
Rencananya, robot MMX tersebut akan diluncurkan pada September tahun depan. Penjelajah itu diharapkan mendarat di Phobos pada Agustus 2025 untuk mengumpulkan setidaknya 10 gram sampel dari permukaan.
Setelah berhasil mengumpulkan sampel, MMX akan kembali terbang dan didaratkan ke Deimos sebelum kembali ke Bumi. Seluruh proses ini mampu berhasil jika roket H3, peluncur untuk MMX, mampu beroperasi dengan baik.
Roket H3 telah diluncurkan untuk pertama kalinya pada Maret tahun ini. Namun, penerbangan ini gagal karena tahap kedua dari roket tidak mampu menerima perintah. Setelah perintah gagal diterima, pengendali misi mengeluarkan perintah penghancuran roket.
BACA JUGA:
Meski sempat Gagal, JAXA akan menguji kembali roket tersebut. Rencananya, mereka akan meluncurkan H3 untuk kedua kalinya di bulan yang sama, yaitu Maret, tahun depan dengan persiapan yang lebih matang.
Hasil peluncuran kedua ini akan menentukan masa depan dari proyek MMX. Jika peluncuran H3 berhasil, MMX bisa dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Namun, jika yang terjadi sebaliknya, MMX mungkin akan tertunda hingga tahun 2026.
Roket H3 akan menjadi harapan JAXA untuk saat ini, terlebih lagi roket ini dipersiapkan untuk menggantikan roket H-IIA yang akan berhenti digunakan tahun depan. Belum diketahui apakah JAXA mempertimbangkan roket dari badan antariksa lain, tetapi saat ini mereka ingin mengandalkan H3.