Bagikan:

JAKARTA - CEO Meta Platform Inc., Mark Zuckerberg, pada  Rabu 27 September akan memberikan pembaruan kepada para investor mengenai rencananya untuk membangun metaverse yang immersif yang telah dia tawarkan sebagai masa depan komputasi perusahaan tersebut dalam konferensi pertama langsung perusahaan sejak dimulainya pandemi.

Pengumuman di Meta Connect, acara terbesar Meta sepanjang tahun, akan menunjukkan bagaimana Zuckerberg merencanakan dan menghadapi peralihan tahun ini dari antusiasme investor ke kecerdasan buatan dari teknologi realitas augmentasi dan virtual.

Tingkat kepentingan acara ini sangat tinggi, karena pada tahun lalu para investor mengkritik perusahaan yang memegang kendali atas Facebook dan Instagram karena menghabiskan uang secara besar-besaran pada metaverse, yang memaksa Zuckerberg untuk melakukan pemotongan tenaga kerja untuk melanjutkan pendanaan visinya.

Pengembang akan memperhatikan apa yang mungkin mereka ciptakan untuk perangkat keras terbaru Meta, seperti headset realitas virtual Quest terbaru yang akan diluncurkan musim gugur ini. Sementara itu, para investor akan mencari tanda-tanda apakah taruhan yang telah membuat perusahaan kehilangan lebih dari 40 miliar dolar AS (Rp622 triliun) sejak tahun 2021 mungkin akan berhasil.

Menurut dua sumber, salah satu prioritas utama untuk hari itu akan melibatkan asisten virtual berkecerdasan buatan dengan kepribadian khas yang rencananya akan ditanamkan dalam aplikasi-aplikasi Meta.  The Wall Street Journal awalnya melaporkan rencana tersebut untuk mengumumkan chatbot AI generatif di Connect.

Saat menjelang acara tersebut, Meta mengatakan bahwa mereka sedang menjalankan rencana yang diumumkan awal tahun lalu untuk meluncurkan versi mobile dan web dari platform VR sosial andalannya, Horizon Worlds. Mereka juga dengan diam-diam menambahkan kaki pada avatar realitas virtual yang sebelumnya hanya berfokus pada bagian atas tubuh, seperti yang terlihat di blog industri Upload VR.