JAKARTA - Perusahaan bisnis intelijen dan pemegang bitcoin terbesar di dunia, MicroStrategy, baru-baru ini mengumumkan pembelian bitcoin sebanyak 5.500 BTC. Pembelian besar ini menghabiskan $147,3 juta atau setara Rp2,2 triliun.
Meskipun begitu, dari segi performa harga, Bitcoin masih belum menunjukkan tanda-tanda kenaikan. Saat ini BTC masih berkutat di harga Rp407 jutaan per koin.
Michael Saylor, selaku pendiri dan mantan CEO MicroStrategy, mengumumkan akuisisi terbaru ini melalui platform X. Saylor memaparkan bahwa perusahaannya harus merogoh kocek senilai Rp2,2 triliun untuk membeli 5.445 BTC dengan harga rata-rata $27.053 per bitcoin (Rp417 jutaan).
Dengan penambahan ini, stok total BTC perusahaan telah mencapai 158.245 bitcoin. Sejak awal perusahaan ini mulai melakukan pembelian bitcoin pada Agustus 2020, mereka telah mengeluarkan total $4,68 miliar (Rp72,3 triliun) dengan harga rata-rata harga beli di sekitar $29.582 (Rp457 jutaan) per BTC. Namun, saat ini, posisi investasi mereka mengalami kerugian.
BACA JUGA:
Hal ini disebabkan oleh harga bitcoin yang gagal mendapatkan momentum yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir, bahkan sempat turun ke level terendah dalam beberapa minggu di angka $26.000 (Rp401 jutaan).
Dengan demikian, seluruh kepemilikan bitcoin MicroStrategy saat ini bernilai sedikit lebih dari $4,1 miliar atau sekitar Rp63 triliun.
Perlu diingat bahwa MicroStrategy mulai mengakumulasi bitcoin pada Agustus 2020 di bawah kepemimpinan Michael Saylor dan baru-baru ini merayakan upayanya sebagai salah satu perusahaan yang memiliki bitcoin terbanyak.