Bagikan:

JAKARTA – Perusahaan milik Michael Saylor, MicroStrategy dikabarkan menjual beberapa lembar surat pernyataan utang atau obligasi. Hal tersebut dilakukan untuk memborong Bitcoin (BTC) sebanyak 100.000 BTC.

Melansir Bitcoin News, MicroStrategy merupakan sebuah perusahaan yang menyediakan layanan bisnis intelijen, perangkat lunak dan layanan berbasis cloud. MicroStrategy menjual surat utangnya senilai 400 juta dolar AS yang setara Rp 5,7 triliun yang bakal jatuh tempo pada 2028 kepada pembeli institusional.

Hal tersebut mendapat jaminan penuh dan tanpa syarat karena berdasarkan jaminan senior secara berbarengan dan individu oleh anak perusahaan MicroStrategy yakni MicroStrategy Services Corporation.

“Catatan dan jaminan terkait akan dijamin, atas dasar jaminan senior dengan hutang senior MicroStrategy yang ada dan yang akan datang, dengan kepentingan keamanan pada sebagian besar aset MicroStrategy dan penjamin, termasuk Bitcoin atau aset digital lainnya. Diperoleh pada atau setelah penutupan penawaran," demikian pernyataan perusahaan.

Meski demikian, pihak MicroStrategy menjelaskan bahwa “bitcoin yang dimiliki dan aset digital yang diperoleh dengan hasil dari Bitcoin yang ada” tidak akan digunakan untuk mengamankan surat-surat tersebut.

MicroStrategy mengungkapkan pihaknya memiliki sekitar 92.079 Bitcoin yang dipegang oleh anak perusahaan yang baru dibentuk bernama Macrostrategy LLC. Dalam hal ini, MicroStrategy berencana menggunakan hasil bersi dari penjualan tersebut guna mendapat Bitcoin tambahan.

Saat ini Bitcoin berada di level Rp 471 juta saat berita ini ditulis. Pendapatan dari penjualan obligasi MicroStrategy senilai Rp 5,7 triliun akan mendapat Bitcoin lebih dari 11.075 BTC. Jika itu terjadi maka simpanan perusahaan dalam uang kripto akan bertambah menjadi sebanyak 103.154 Bitcoin.

Sebagai informasi, pemilik MicroStrategy, Michael Saylor merupakan salah satu pendukung Bitcoin. Dia juga termasuk salah satu Whale atau pemilik Bitcoin terbanyak.