JAKARTA - MicroStrategy, perusahaan yang terkenal karena investasinya dalam Bitcoin, berada di bawah tekanan karena rencana meningkatkan utang jangka panjangnya. Menurut laporan terbaru dari Bernstein, jika harga Bitcoin turun drastis, MicroStrategy mungkin harus menjual semua kepemilikan Bitcoin-nya untuk melindungi keuangannya dari dampak buruk penurunan harga tersebut.
MicroStrategy telah menginvestasikan sekitar 4,49 miliar dolar AS (Rp67 triliun) dalam 152.000 Bitcoin dengan tujuan melindungi dan meningkatkan keuangannya dalam jangka panjang. Namun, jika harga Bitcoin turun, nilai aset ini tidak akan cukup untuk menutupi utang yang telah diambil oleh perusahaan. Menurut laporan, nilai Bitcoin yang dipegang oleh MicroStrategy saat ini hanya sebesar 49 persen dari kapitalisasi pasar perusahaan.
Jika harga Bitcoin naik, MicroStrategy akan mendapatkan keuntungan yang signifikan. Kenaikan harga Bitcoin akan memperkuat posisi keuangan perusahaan, meningkatkan nilai saham, dan membantu dalam pembayaran utang. Namun, jika harga Bitcoin turun atau bahkan jatuh, perusahaan akan menghadapi kesulitan dalam melunasi utangnya saat jatuh tempo.
BACA JUGA:
Keputusan MicroStrategy sebagai salah satu pemegang kripto institusional terbesar juga memiliki potensi dampak pada pasar kripto secara keseluruhan. Jika perusahaan menjual kepemilikannya, ini dapat menyebabkan volatilitas harga Bitcoin dan pasar kripto secara umum. Aksi jual besar-besaran dapat memicu sentimen negatif dan mempengaruhi kepercayaan investor, bahkan memicu penurunan harga pasar yang berkepanjangan.
Namun, perlu diingat bahwa dampak dari keputusan MicroStrategy ini akan bergantung pada faktor dan peristiwa lain yang terjadi di pasar kripto saat itu. Pergerakan harga Bitcoin dan pasar kripto secara keseluruhan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti sentimen pasar, adopsi institusional, peraturan pemerintah, dan berita global terkait kripto.