JAKARTA - Perusahaan yang bergerak di bidang software intelijen bisnis, MicroStrategy, kali ini mengumumkan rencananya untuk menawarkan obligasi konversi perusahaan senilai 700 juta dolar AS (Rp11,2 triliun) yang akan jatuh tempo pada 2028, sesuai dengan kondisi pasar.
Pengumuman ini disampaikan MicroStrategy melalui rilis pers pada 16 September 2024. Perusahaan milik Michael Saylor itu juga berencana memberikan opsi tambahan senilai 105 juta dolar AS (Rp1,68 triliun) bagi pembeli awal dalam periode 13 hari setelah penerbitan obligasi.
MicroStrategy berencana menggunakan dana yang diperoleh dari penawaran obligasi ini untuk menebus obligasi sebelumnya yang dijamin sebesar 500 juta dolar AS (Rp8 triliun) yang jatuh tempo pada 2028, serta berpotensi untuk membeli lebih banyak Bitcoin. Obligasi yang tidak dijamin ini akan jatuh tempo pada 15 September 2028, dengan bunga dibayarkan secara semi-tahunan mulai Maret 2025.
MicroStrategy memiliki opsi untuk menebus obligasi secara tunai mulai Desember 2027, dengan syarat-syarat tertentu yang membatasi penebusan obligasi yang masih beredar. Investor juga memiliki opsi untuk mengonversi obligasi ini menjadi uang tunai, saham biasa kelas A, atau kombinasi keduanya.
BACA JUGA:
Selain itu, perusahaan telah mengeluarkan pemberitahuan penebusan untuk obligasi sebelumnya, yang dijadwalkan bakal ditebus pada 26 September 2024, tergantung pada penyelesaian penjualan. Penebusan ini akan membebaskan 69.080 Bitcoin yang saat ini dijadikan sebagai jaminan obligasi, dilansir DL News.
Obligasi ini akan ditawarkan dalam penjualan pribadi dan tidak terdaftar di bawah hukum sekuritas AS, hanya tersedia bagi pembeli institusional yang memenuhi syarat sesuai dengan Rule 144A.
MicroStrategy dan Bitcoin
Rencana terbaru MicroStrategy untuk menerbitkan obligasi konversi senilai 700 juta dolar AS merupakan bagian dari strategi yang telah diterapkan selama beberapa tahun terakhir untuk mendanai akumulasi Bitcoin secara agresif. Sejak 2020, perusahaan telah mengumpulkan miliaran dolar melalui penawaran serupa, menggunakan kombinasi utang dan ekuitas untuk mendukung pembelian Bitcoin mereka.
Pada 2024, MicroStrategy berhasil menyelesaikan penawaran obligasi senilai 603,75 juta dolar AS (Rp9,66 triliun) dengan tingkat bunga 0,875%, yang jatuh tempo pada 2031. Dana tersebut digunakan untuk membeli lebih banyak Bitcoin dan memperkuat strategi perusahaan dan mengintegrasikan aset kripto ini ke dalam struktur keuangan mereka.
Upaya ini mirip pendekatan serupa yang dilkukan di awal tahun, ketika MicroStrategy mengumpulkan 800 juta dolar AS (Rp12,8 triliun) melalui penawaran obligasi konversi dengan tingkat bunga 0,625%, yang jatuh tempo pada 2032.
Sebagai informasi tambahan, saat ini MicroStrategy merupakan pemegang korporasi terbesar Bitcoin, dengan lebih dari 244.800 BTC yang bernilai sekitar 14,2 miliar dolar AS (Rp227,2 triliun).