Bagikan:

YOGYAKARTA – Starlink, penyedia layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk dikabarkan menunjukkan minat membuka usaha di Indonesia. Lantas, kapan Starlink tersedia di Indonesia?

Sebelumnya, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kemenkominfo Wayan Toni Supriyanto mengatakan, perwakilan Starlink sudah bertandang ke Kementerian Kominfo untuk bertanya tentang tata cara membuka izin usaha layanan telekomunikasi di Indonesia.

"Mereka datang menanyakan tentang proses perizinan. Seperti yang disampaikan Pak Menteri setiap penyelenggara apa pun di Indonesia harus ada izinnya," ujar Wawan, disadur dari Antara, Jumat, 22 September 2023.

Kapan Starlink Tersedia di Indonesia?

Hingga saat ini, belum ada tanggal pasti kapan Starlink akan masuk ke pasar Indonesia untuk memberikan pemerataan akses internet dari Kota Sabang di Aceh hingga Muara Torasi di Kabupaten Merauke, Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini.

Akan tetapi, berdasarkan informasi yang dihimpun VOI, layanan internet Starlink akan tersedia mulai tahun 2024.

“Starlink menargetkan layanan di wilayah Anda mulai tahun 2024. Ketersediaan layanan ini tunduk pada persetujuan regulasi. Dalam setiap area cakupan, pesanan akan dipenuhi berdasarkan prinsip siapa datang lebih dulu, akan dilayani lebih dahulu,” kata Starlink di laman resminya.  

Starlink mengatakan, layanan internet di Muara Torasi akan tersedia lebih cepat, yakni pada kuartal III 2023. Akan tetapi, sebagian besar wilayah Indonesia baru bisa merasakan layanan intert Starlink pada 2024.

Berapa Biaya Langganan Starlink?

Untuk berlangganan layanan ini, Anda hanya perlu mengunjungi situs Starlink serta membayar deposito sebesar 9 dolar AS menggunakan kartu kredit. Deposito ini bisa di-refund bila Anda berubah pikiran.  

Starlink belum memberikan perincian paket berlangganan internet di Indonesia. Akan tetapi, berdasarkan laporan Forbes, Starlink menawarkan tiga paket berbeda di Amerika Serikat.

Layanan internet Starlink untuk rumah dikenakan biaya sebesar 110 dolar AS per bulan dengan biaya peralatan satu kali sebesar 599 dolar AS.

Pengguna yang ingin memanfaatkan layanan internet Starlink untuk mobil rekreasi, diharuskan membayar 135 dolar AS per bulan dengan biaya peralatan sebesar 599 dolar AS yang dibayarkan di muka.

Sedangkan untuk layanan bisnis, Starlink mematok biaya langganan sebesar 500 dolar AS per bulan dengan biaya peralatan satu kali sebesar 2.500 dolar AS.

Apa Saja Kelebihan Layanan Internet Starlink?

Layanan internet yang ditawarkan Starlink diklaim memiliki sejumlah kelebihan, di antaranya:

  • Dapat menjangkau wilayah pelosok: Salah satu keuntungan Starlink adalah jaringan internet yang dapat menjangkau wilayah terpencil. Bahkan, salah satu tujuan Pemerintah mendatangkan Starlink adalah untuk memenuhi kebutuhan internet di wilayah terpelosok seperti daerah Indonesia bagian Timur.
  • Tidak tergantung infrastuktur: Karena jaringan Starlink menggunakan satelit, distribusi jaringannya tidak membutuhkan infrastruktur sehingga penyebarannya lebih mudah. Berbeda dengan layanan internet konvensional yang harus mempertimbangkan banyak hal termasuk ketersediaan tiang pancang dan kabel fiber optic.
  • Tahan bencana: Jaringan internet Starlink diklaim tetap aktif meski terdapat bencana alam sekalipun. Hal itu terjadi karena satelit yang mengorbit di angkasa tidak terpengaruh sehingga kinerjanya tetap stabil. Artinya, saat bencana terjadi, jaringan komunikasi tetap tersedia.
  • Kecepatan tinggi: Kecepatan internet Starlink lebih cepat dibanding kecepatan internet tradisional. Kecepatan Starlink bisa mencapai 300 Mbps, sedangkan kecepatan internet tradisional hanya menawarkan mencapai 100 Mbps kepada pengguna.

Demikian informasi tentang kapan Starlink tersedia di Indonesia. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.