Bagikan:

 

JAKARTA – SpaceX meluncurkan enam satelit Starlink pertama dengan kemampuan Direct to Cell. Berbeda dengan Starlink lainnya, satelit ini dirancang untuk langsung terhubung ke smartphone.

Keenam satelit yang telah diluncurkan ini merupakan bagian dari pengujian kemampuan. SpaceX telah mendapatkan lisensi eksperimental sehingga enam Starlink Direct to Cell itu diluncurkan bersama lima belas Starlink V2 Mini.

Dengan total dua puluh satu satelit, Starlink diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg, California pada Rabu, 3 Januari pukul 10.45 WIB. Seluruh satelit ini dikirim ke orbit menggunakan roket Falcon 9.

Menurut SpaceX, inovasi Starlink Direct to Cell mampu menyediakan konektivitas 4G LTE dan menjaga jaringan di mana pun pengguna berada. Akses internet dari satelit ini diklaim cukup mulus, baik untuk mengirimkan teks, suara, hingga data.

Sementara itu, CEO SpaceX Elon Musk mengatakan bahwa konektivitas dari Starlink Direct to Cell mampu menjangkau seluruh perangkat di berbagai belahan dunia. Bahkan, jaringan ini mampu menjangkau wilayah yang tidak bisa dijangkau jaringan terestrial.

“Ini hanya mendukung 7MB per beam dan beamnya sangat besar. Meskipun ini merupakan solusi yang bagus untuk lokasi yang tidak memiliki konektivitas seluler, namun tidak terlalu bersaing dengan jaringan seluler terestrial yang ada,” jelas Musk melalui akun media sosialnya.

Untuk saat ini, SpaceX akan mengamati transmisi dari Starlink yang telah dikirim ke orbit. Meski saat ini jumlah Starlink Direct to Cell baru mencapai enam di orbit, perusahaan berencana memperluasnya dalam skala yang lebih besar.