JAKARTA – SpaceX, perusahaan antariksa milik Elon Musk, meluncurkan puluhan Starlink pada Senin, 23 Desember. Satelit ini lepas landas sekitar pukul 12.37 WIB menggunakan roket Falcon 9 milik perusahaan tersebut.
Ada 21 satelit yang diluncurkan dari Kompleks Peluncuran 39A (LC-39A) di Pusat Antariksa Kennedy NASA yang ada di Florida. Dalam laporannya, SpaceX mengatakan bahwa puluhan satelit ini diluncurkan ke konstelasi yang ada di Orbit Rendah Bumi (LEO).
Peluncuran Starlink berjalan dengan lancar dan tahap pertama roketnya telah mendarat kembali ke Bumi, tepatnya di Samudra Atlantik sekitar 8 menit setelah peluncuran. Seluruh satelit juga berhasil ditempatkan di konstelasinya sekitar 65 menit setelah lepas landas.
Ini merupakan penerbangan dan pendaratan ke-14 untuk booster Falcon 9, menurut deskripsi SpaceX di situs resminya. Dari belasan penerbangan tersebut, delapan di antaranya merupakan bagian dari misi Starlink.
BACA JUGA:
SpaceX juga mengungkapkan bahwa belasan satelit yang mereka luncurkan bukan jaringan internet biasa, melainkan satelit dengan dukungan Direct to Cell yang masih terbatas pada kemampuan pesan teks.
Dari 21 Starlink yang dikerahkan ke luar angkasa, 13 di antaranya memiliki kemampuan Direct to Cell, sedangkan sisanya merupakan satelit internet biasa. Layanan satelit ini terus ditingkatkan agar bisa beroperasi dengan baik tahun depan.
Direct to Cell merupakan jaringan internet satelit yang bisa diakses di ponsel tanpa perantara operator. Layanan ini juga memungkinkan pengguna untuk mengirimkan pesan dan bertelepon di mana pun, tetapi layanan ini belum disetujui di seluruh negara.