JAKARTA - Setelah sukses dengan mendaratkan Chandrayaan-3 di kutub selatan bulan, Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) akan segera melanjutkan misi berikutnya mempelajari Matahari.
ISRO akan meluncurksn observatorium luar angkasa pertama di India untuk penelitian tenaga surya, Aditya-L1, yang saat ini sedang bersiap untuk diluncurkan di pelabuhan antariksa utama Sriharikota, India.
"Kami berencana meluncurkannya pada minggu pertama bulan Oktober," kata Ketua ISRO, S Somanath.
Aditya-L1 dirancang untuk mempelajari angin matahari yang dapat menimbulkan gangguan di Bumi, disebut sebagai aurora.
Dalam jangka panjang, data dari misi tersebut dapat membantu lebih memahami dampak matahari terhadap pola iklim bumi.
Observatorium itu akan meluncur dengan kendaraan peluncur milik India, PSLV yang menempuh jarak 1,5 juta km dalam waktu sekitar empat bulan.
Kemudian, Aditya-L1 bakal menuju Poin Lagrange, tempat parkir di luar angkasa di mana benda-benda cenderung tetap berada di tempatnya karena keseimbangan gaya gravitasi, yang bertujuan mengurangi konsumsi bahan bakar untuk pesawat ruang angkasa.
BACA JUGA:
Selain Aditya-L1, Somanath juga menjelaskan, ISRO akan melanjutkan misi Chandrayaan-4, 5, dan 6 yang belum diketahui pasti kapan tiba waktunya, seperti dikutip dari Reuters dan Indian Express, Senin, 28 Agustus.
India berhasil mendaratkan Chandrayaan-3 di kutub selatan bulan untuk menjelajahi wilayah yang diselimuti es.
Peristiwa bersejarah itu membuat India mampu mengalahkan Rusia, yang juga menerbangkan Luna-25 ke tempat yang sama, namun gagal karena pesawat ruang angkasa mereka tak mendarat dengan mulus.