Bagikan:

JAKARTA - Meta kembali memperluas pengujian fitur keamanan barunya enkripsi end-to-end (E2EE), yang diklaim bakal diluncurkan untuk semua pengguna Messenger akhir tahun ini.

"Mulai hari ini, obrolan jutaan orang lainnya di Messenger akan ditingkatkan ke standar enkripsi yang lebih kuat sebagai bagian dari pengujian E2EE kami yang sedang berlangsung," ujar Meta dalam pernyataan resminya, dikutip Rabu, 23 Agustus.

"Kami tetap berada di jalur yang tepat untuk meluncurkan E2EE default untuk teman dan obrolan keluarga satu-ke-satu di Messenger pada akhir tahun ini," imbuhnya.

Fitur E2EE akan membuat percakapan pengguna dengan aman dari penyadapan dan intersepsi dalam perjalanan. Pesan nantinya dilindungi menggunakan kriptografi kunci publik.

Pada dasarnya, semua pesan diubah menjadi tumpukan kode segera setelah meninggalkan perangkat yang akan didekripsi ketika mencapai perangkat penerima.

Sebab, kuncinya hanya disimpan di dua perangkat yang bertukar pesan. Bahkan, Meta pemilik aplikasi tidak dapat membaca teks Messenger yang melewati servernya. 

Perusahaan pertama kali mulai menguji fitur keamanan tersebut pada Agustus 2022, lalu diperluas ke sebagian pengguns Messenger lagi pada Januari 2023 sekaligus menambahkan lebih banyak fitur ke obrolan terenkripsi itu, dihimpun dari Slashgear.

Namun, mengaktifkan E2EE sepertinya tidak mudah dan butuh waktu bertahun-tahun bagi Meta untuk mewujudkannya.

"Kami tidak hanya perlu beralih ke arsitektur server baru, tetapi juga menulis ulang basis kode kami untuk bekerja di beberapa perangkat berbeda, bukan hanya server," ungkap Meta.

"Saat kami mengembangkan E2EE, kami harus membangun kembali lebih dari 100 fitur dengan cara yang berpusat pada klien ini," sambungnya.

Meta menjelaskan, salah satunya membuat ulang Messenger agar pengguna mudah membagikan tautan eksternal seperti video YouTube.

Dalam model lama, server akan pergi dan mengambil informasi itu dari YouTube, dan menampilkan gambar video sebagai pratinjau.

Namun, terkadang perlu beberapa detik untuk memuat. Sekarang pada obrolan E2EE, aplikasi di ponsel akan langsung masuk ke YouTube dan pengguna bisa mendapatkan pratinjau.

Begitu juga saat pengguna menekan kirim, aplikasi bakal mengenkripsi seluruh paket dan mengirimkannya ke penerima. Terakhir, Meta juga menguji opsi untuk mengelola riwayat pesan mereka, seperti menyiapkan PIN.

"Untuk mempertahankan E2EE dengan pendekatan PIN ini, kami juga membangun infrastruktur baru Modul Keamanan Perangkat Keras (HSM)," tutur Meta.