JAKARTA - Barbie dan Oppenheimer dengan cepat menjadi dua film baru yang paling ditunggu tahun ini. Sayangnya, seperti yang sering terjadi dengan apa yang populer seperti ini, penipu mengambil kesempatan untuk mengeksploitasi popularitas besar Barbie dan Oppenheimer untuk motif jahat mereka.
Baru-baru ini Kaspersky menemukan bahwa scammers menipu pengguna dengan mendistribusikan penipuan phishing, yang memangsa euforia seputar rilis film, dengan tujuan penipuan untuk memperoleh uang dan data pribadi korban.
“Pertunjukan perdana dan acara menarik menghadirkan gelombang antisipasi, tetapi di tengah kehebohan tersebut, penting bagi pengguna untuk tetap waspada dan mematuhi aturan keamanan online dasar," ujar Olga Svistunova, pakar keamanan di Kaspersky dalam sebuah pernyataan yang diterima di Jakarta.
Salah satu halaman penipuan yang ditemukan oleh Kaspersky ini memikat pengguna dengan penawaran khusus pada boneka Barbie bertepatan dengan peluncuran film. Selain boneka biasa, pengguna tertarik untuk membeli boneka terbatas edisi film terbaru, termasuk salah satu aktris utama Margot Robbie dengan harga sekitar 12 pound sterling.
Ketika pengguna memutuskan apa yang akan dibeli, mereka dialihkan ke formulir pembelian yang memerlukan detail identifikasi pribadi seperti nama, alamat, nomor telepon, dan informasi perbankan.
BACA JUGA:
Pengguna yang tidak menaruh curiga tanpa sadar mengirim uang dan data pribadi mereka langsung ke penipu. Selain risiko finansial, penipuan ini juga menimbulkan masalah privasi yang serius, karena data yang dicuri berpotensi untuk dijual di pasar Dark Web.
Sedangkan penipuan terkait Oppenheimer, pakar keamanan siber melihat bahwa aktor jahat itu menipu orang dengan menawarkan streaming film secara gratis, tetapi niat sebenarnya adalah untuk mencuri informasi perbankan dan uang pengguna. Dalam skenario tersebut, penipu sering menggunakan taktik seperti meminta biaya nominal satu dolar atau euro untuk pendaftaran.
Namun, persyaratan pembayaran yang tampaknya tidak biasa ini dapat menimbulkan tanda bahaya. Untuk melanjutkan pendaftaran, mereka memerlukan kartu bank untuk ditautkan, sehingga memungkinkan debit diakses secara tidak sah dan sulit dibatalkan dari akun pengguna.