Bagikan:

JAKARTA - Kurang dari 100 hari sebelum peluncurannya pada 5 Oktober, pesawat ruang angkasa Psyche sedang menjalani persiapan akhir di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS).

Tim insinyur dan teknisi Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika (NASA) tengah bekerja untuk memastikan pengorbit siap melakukan perjalanan 2,5 miliar mil ke asteroid kaya logam, yang juga dijuluki Psyche.

Dengan meluncurnya misi ini, akan memberi tahu umat manusia lebih banyak tentang inti planet dan bagaimana planet terbentuk.

Uji komprehensif dari perangkat lunak penerbangan dan memasangnya di pesawat ruang angkasa baru saja selesai dirampungkan, guna mengatasi rintangan yang membuat Psyche gagal meluncur pada 2022.

"Tim dan saya sekarang sedang menghitung hari untuk peluncuran. Fokus kami telah bergeser untuk menyelesaikan penutupan mekanis terakhir pesawat ruang angkasa dengan aman dan mempersiapkan tim untuk operasi," ujar manajer proyek Psyche di Jet Propulsion Laboratory NASA, Henry Stone, dalam sebuah pernyataan, dikutip Jumat, 21 Juli.

"Tim sedang melakukan berbagai kegiatan pelatihan untuk memastikan bahwa kami siap dan siap. Ini adalah waktu yang sangat sibuk, tetapi semua orang sangat bersemangat dan menantikan peluncurannya," sambungnya.

Bulan ini, mereka akan mulai mengintegrasikan dan menguji penyebaran susunan surya yang sangat besar di pesawat ruang angkasa itu. Kemudian, pada pertengahan Agustus, seorang kru akan mulai secara perlahan memuat semua 2.392 pon propelan atau gas netral xenon ke Psyche selama beberapa minggu.

Pesawat ruang angkasa Psyche akan diluncurkan di atas roket milik SpaceX, Falcon Heavy (peluncuran antarplanet pertama untuk roket itu) dari Space Launch Complex 39A di Kennedy Space Center, AS, pada 5 Oktober pukul 10:38 EDT.

Peluncuran cadangan dijadwalkan hingga 25 Oktober. Setelah lepas dari gravitasi Bumi, Psyche akan menggunakan penggerak listrik surya untuk menyelesaikan perjalanan enam tahunnya ke asteroid Psyche.

Berukuran sekitar 173 mil pada titik terlebarnya, asteroid Psyche menghadirkan kesempatan unik untuk menjelajahi benda kaya logam yang mungkin merupakan bagian dari inti planetesimal, bahan penyusun planet purba.

Setelah pesawat ruang angkasa mencapai Psyche di sabuk asteroid utama antara Planet Mars dan Jupiter, ia akan menghabiskan setidaknya 26 bulan mengorbit di sana, mengumpulkan gambar dan data lain yang akan memberi tahu para ilmuwan lebih banyak asal usulnya.