Bagikan:

YOGYAKARTA – Penggunaan baterai lithium belakangan semakin marak, terutama pada industri kendaraan listrik. Hal ini karena baterai lithium mampu mengisi daya listrik lebih cepat, kemampuan menghasilkan daya listrik tinggi dan bisa bertahan lebih lama. Akan tetapi, jika terus menerus dipakai dan di-charge, baterai lithium bisa menurun kemampuannya. Lantas, apakah baterai lithium yang sudah menurun kemampuannya bisa di daur ulang? Bagaimana cara daur ulang limbah baterai lithium?

Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, simak artikel berikut ini.

Apakah Limbah Baterai Lithium Bisa Didaur Ulang?

Perlu diketahui, baterai lithium terdiri dari dua jenis, yakni baterai primer dan baterai sekunder.

Baterai primer hanya bisa digunakan sekali dan dibuang setelah dayangnya habis. Sementara baterai sekunder, bisa digunakan dan diisi ulang beberapa kali.

Nah, limbah baterai lithium yang sudah usang dan tidak bisa digunakan lagi, ternyata masih dapat didaur ulang untuk mencegah kerusakan lingkungan. Hanya saja, prosesnya cukup rumit.

Daur ulang limbah baterai lithium perlu proses permunian, sebab baterai lithium termasuk ke dalam unsur kimia.

Baterai lithium lama terlebih dahulu dipisahkan dengan bagian pembungkus besi. Setelah baterai lithium dimurnikan maka kandungan lithium ini bisa digunakan kembali.

Cara Daur Ulang Limbah Baterai Lithium

Sebagaimana yang sudah disinggung di atas, daur ulang baterai lithium membutuhkan proses yang cukup panjang.

Berikut beberapa cara daur ulang limbah baterai lithium yang perlu Anda ketahui:

  • Daur ulang baterai lithium secara kimia: proses ini melibatkan pemecahan senyawa yang mengandung lithium menjadi elemen-elemen terpisahnya, yang kemudian dapat dipisahkan dan diperoleh kembali. Proses ini dilakukan untuk menghasilkan lithium murni yang dapat digunakan kembali dalam pembuatan baterai baru.
  • Daur ulang baterai lithium dengan pemisahan fisik: Ini adalah proses pemisahan lithium dari bahan lain melalui cara fisik, seperti penyaringan atau sentrifugasi. Proses ini dapat menghasilkan lithium murni yang dapat digunakan kembali dalam pembuatan baterai baru.
  • Daur ulang baterai lithium dengan pemulihan elektrolitik: proses ini memerlukan sel elektrolitik untuk mengekstrak lithium dari larutan akuatik, seperti garam atau leachate. Proses ini dilakukan untuk menghasilkan lithium murni yang dapat digunakan kembali dalam pembuatan baterai baru.
  • Daur ulang baterai lithium dengan metode dekomposisi termal: Cara ini memerlukan pemecahan senyawa yang mengandung lithium melalui penerapan panas. Ini dapat menghasilkan lithium murni yang dapat digunakan kembali dalam pembuatan baterai baru.

Sedianya, cara daur ulang baterai lithium yang paling efektif sangat bergantung pada tingkat ketersediaan lithium yang diinginkan, serta biaya dan efisiensi proses.

Selain itu, penting untuk mempertimbangkan secara cermat dampak lingkungan dari biaya setiap metode untuk menentukan pendekatan yang paling ramah lingkungan dan efektif secara biaya.

Demikian informasi tentang cara daur ulang baterai lithium. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca VOI.ID.