Eve Holding Uji Kendaraan Terbang Elektrik di Terowongan Angin, Siap untuk Produksi pada 2026
Eve Holding Inc. terus tunjukkan peningkatan dalam produksi mobil terbang. (foto: Eve Holding Inc.)

Bagikan:

JAKJARTA - Mobil terbang semakin dekat untuk menjadi kenyataan setelah berhasil melewati pengujian terowongan angin untuk kendaraan futuristik yang sedang dikembangkan oleh perusahaan pesawat listrik Brasil, Eve Holding Inc. Hal ini diumumkan oleh perusahaan tersebut pada Senin, 15 Mei.

Eve, yang dikendalikan oleh produsen pesawat Embraer, mengatakan mereka berharap dapat memulai operasi komersial kendaraan listrik sepenuhnya pada tahun 2026.

Konsep tersebut, yang disebut kendaraan lepas landas dan mendarat vertikal listrik atau eVTOL, telah dijuluki sebagai taksi terbang.

Pengujian terowongan angin yang berhasil diselesaikan ini dianggap penting untuk mendapatkan sertifikasi dari regulator, serta untuk produksi dan penjualan di seluruh dunia.

"Informasi yang kami peroleh selama tahap pengembangan ini telah membantu kami lebih memperbaiki solusi teknis dari eVTOL kami, sebelum melakukan produksi dan prototipe yang sesuai," kata Luiz Valentini, pejabat teknologi teratas Eve, dikutip Reuters.

Perusahaan ini berharap akan menyelesaikan pemilihan pemasok peralatan utama pada paruh pertama tahun ini dan memulai pembangunan prototipe ukuran penuh pertama mereka pada paruh kedua tahun ini. Pengujian tambahan direncanakan untuk tahun 2024.

Eve memiliki backlog pesanan hampir 2.800 pesanan sebelum memulai produksi, di mana pengembangannya  juga didukung oleh investor seperti United Airlines  dan Rolls-Royce.

Pengujian terowongan angin ini diselesaikan di Swiss menggunakan model skala eVTOL, yang, menurut perusahaan, membantu mereka menyelidiki bagaimana komponen seperti badan pesawat dan sayapnya akan berperforma dalam penerbangan.

Eve, yang debut tahun lalu di Bursa Efek New York, telah menyatakan bahwa sertifikasi adalah salah satu target utamanya, seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada Februari lalu.

Para analis melihat bahwa perusahaan ini berada pada jalur yang tepat untuk mencapai rencana ambisiusnya meskipun bukan mobil terbang pertama yang terbang.

"Eve eVTOL tidak mungkin menjadi yang pertama masuk pasar, meskipun backlog pesanan memberikan peluang untuk menguasai pangsa pasar di pasar eVTOL yang sedang muncul," menurut analis Jefferies.

Jefferies dan JPMorgan pekan lalu meningkatkan target harga saham Eve, dengan mengacu pada backlog terbesar di industri dan dukungan Embraer. Saham Eve naik sekitar 10% sepanjang tahun ini.