Bagikan:

JAKARTA - Terra Quantum, sebuah perusahaan rintisan perangkat keras dan perangkat lunak komputer kuantum yang berbasis di Jerman dan Swiss, mengumumkan pada Selasa 25 April bahwa mereka telah mengembangkan algoritma kuantum untuk mempercepat proses desain mesin pencampur fluida.

Algoritma-algoritma ini dibuat bersama dengan perusahaan kimia khusus Jerman, Evonik Industries, dengan cara mensimulasikan komputer kuantum, yang saat ini belum layak untuk digunakan secara komersial.

Untuk mencampur dua bahan kimia dan menciptakan bahan kimia baru, dibutuhkan kecepatan, suhu, proporsi, viskositas, bentuk pencampur dan banyak elemen lainnya. Setiap penyimpangan dapat menghasilkan hasil yang berbeda.

Ini adalah masalah yang pada akhirnya dapat diatasi oleh komputer kuantum, yang memiliki keuntungan dibandingkan dengan komputer konvensional dalam menyelesaikan pertanyaan optimasi yang melibatkan jumlah jawaban eksponensial. Hal ini diungkapkan oleh Chief Product Officer Terra Quantum, Florian Neukart, dalam sebuah wawancara.

"Dengan algoritma kami, kami dapat meningkatkan simulasi dan menunjukkan bahwa dengan eksperimen desain fisik yang lebih sedikit Anda dapat ... melakukan pencampuran cairan yang efisien," kata Neukart, dikutip Reuters.

Algoritma-algoritma ini dijalankan pada simulator yang dibangun oleh Terra yang meniru komputer kuantum menggunakan komputer konvensional dan perangkat lunak khusus. Ini memungkinkan pengembang untuk membuat perangkat lunak kuantum tanpa komputer kuantum, yang dijanjikan akan jauh lebih cepat dari superkomputer tercepat saat ini.

Terra mengatakan bahwa algoritma menggunakan simulator komputer kuantum dapat meningkatkan efisiensi pengembangan pencampur kimia industri sebesar 45%, menghemat biaya dan waktu rekayasa.