Perbandingan di Atas Kertas Exynos 2100 dan Snapdragon 888
Exynos 2100 & Snapdragon 888

Bagikan:

JAKARTA - Exynos 2100 telah diumumkan kemarin (13 Januari) sebagai prosesor andalan terbaru Samsung dan diharapkan bakal memulai debutnya dalam seri Galaxy S21.

Di wilayah lain seperti Amerika Serikat dan China, seri Galaxy S21 akan ditenagai oleh chipset pesaingnya dari Qualcomm yaitu Snapdragon 888. 

Lantas apa saja perbedaan antar keduanya jika dibandingkan di atas kertas? 

Untuk sekadar informasi, baik Exynos 2100 maupun Snapdragon 888, keduanya adalah chipset 5nm dan peralihan ke ukuran node yang lebih kecil membawa peningkatan kinerja dan pengurangan konsumsi daya jika dibandingkan dengan pendahulunya.

Keduanya juga menampilkan inti CPU ARM dalam pengaturan 1+3+4 yang sama dan memiliki modem 5G bawaan. Berikut perbandingan spesifikasi dari kedua prosesor.

CPU

Kedua chip tersebut memiliki inti CPU yang sama dan memiliki pengaturan yang sama. Namun, Exynos 2100 adalah pemenang dalam kategori ini karena semua core CPU-nya memiliki clock yang lebih tinggi daripada prosesor Snapdragon 888.

GPU

Dua-duanya memiliki fitur GPU baru yang menghadirkan peningkatan signifikan dibandingkan pendahulunya. 

Kita bisa melihat bagaimana kinerja Mali-G78 di prosesor Kirin 9000 dan Exynos 1080. Namun, meskipun ketiga chipset ini memiliki GPU yang sama, performanya bervariasi karena jumlah core yang dimilikinya.

Exynos 2100 memiliki 14 inti GPU, empat lebih banyak dari Exynos 1080 tetapi sepuluh lebih sedikit dari Kirin 9000. 

Hasil benchmark AnTuTu pun menunjukkan bahwa GPU 24-inti Kirin 9000 hanya berbeda sedikit dibandingkan GPU Adreno 660 milik Snapdragon 888.

Dengan inti Exynos 2100 yang lebih sedikit, jaraknya diharapkan lebih lebar, meskipun seharusnya lebih kecil dari jarak antara Exynos 1080 karena memiliki empat inti lebih banyak.

Jadi meskipun Qualcomm Snapdragon 888 memenangkan kategori ini, masih ada kabar baik bagi para penggemar Exynos 2100 karena skor GPU-nya pasti akan melampaui Snapdragon 865 Plus. 

Exynos 1080 sudah memiliki skor GPU yang lebih tinggi (239.408 poin) daripada Snapdragon 865 Plus (236.287 poin), sehingga Exynos 2100 harus memperlebar margin.

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI)

Dalam kategori ini, dua-duanya memiliki nilai yang seri. Pasalnya, NPU triple-core Exynos 2100 menawarkan hingga 26 triliun operasi per detik (TOPS), angka yang sama juga ditawarkan oleh Hexagon 780 milik Snapdragon 888.

ISP

ISP di Exynos 2100 menawarkan beberapa fitur yang mengesankan. Dari dukungan kamera 200MP, hingga dukungan perekaman video 4K pada 120FPS dan pemutaran video 8K pada 60FPS.

Chipset ini juga yang pertama di industri yang memiliki dukungan untuk Decoder AV1 untuk 8K.

Sedangkan Spectra 580 pada Snapdragon 888 juga mengemas beberapa kekuatan. Tidak hanya mendukung kamera 200MP juga, tetapi juga memiliki pengambilan video 8K pada 30 FPS, dan perekaman 4K HDR dengan HDR komputasi.

Konektivitas

Kedua pabrikan telah memutuskan untuk menggunakan modem 5G terintegrasi untuk prosesor andalannya. Keduanya mendukung spektrum mmWave dan sub-6GHz. 

Samsung tidak mengatakan teknologi Wi-Fi apa yang didukung chipset barunya tetapi seharusnya memiliki Wi-Fi 6 tetapi kami tidak tahu apakah ia memiliki Wi-Fi 6E seperti yang dimiliki Snapdragon 888 atau tidak.

Kesimpulan

Samsung telah bekerja dengan baik dengan chipsetnya dan para penggemarnya pasti senang. Chipsetnya memiliki CPU yang lebih kuat daripada Snapdragon 888 dan ISP-nya membawa beberapa peningkatan signifikan. 

Namun, di lain sisi, chipset Qualcomm juga memiliki keunggulan GPU dan ISP yang hebat.

Berdasarkan perbandingan di atas bisa ditarik kesimpulan nilainya seri atau seimbang, namun dalam perbandingan di dunia nyata bisa saja berbeda, bisa saja Snapdragon 888 yang lebih kuat atau sebaliknya.