Bagikan:

JAKARTA - Samsung memperkenalkan chipset Exynos 2100 awal bulan lalu, beberapa hari sebelum event tahunan Galaxy Unpacked 2021 digelar. Kini, Exynos 2100 sudah ditanamkan pada beberapa seri. Salah satunya adalah smartphone flagship anyar Galaxy S21 Ultra versi internasional.

Seperti biasa, Samsung selalu menyiapkan dua varian untuk ponsel unggulan Galaxy seri S. Kedua varian  terbagi antara produk untuk pasar Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) serta pasa internasional. Dan untuk pasar Tiongkok, Galaxy S21 Ultra didukung chipset Snapdragon 888.

Tak jarang, perbedaan tersebut mengundah keluhan dari pengguna setia. Sebagai contoh, seri Galaxy S20 Ultra versi Global yang diluncurkan tahun lalu dibekali Exynos 990. Beberapa bulan usai Samsung meluncurkan produk tersebut, banjir keluhan dikirimkan pengguna yang membeli Galaxy S20 Ultra versi Global.

Sebagian besar pengguna mengeluhkan performa Exynos 990 yang dianggap belum mampu menyaingi Snapdragon 865 –yang ditanamkan untuk versi pasar Amerika Serikat serta berbagai ponsel flagship keluaran 2020. Di samping itu, pengguna juga menilai bahwa Galaxy S20 Ultra mudah panas, sehinga mempengaruhi daya tahan baterai dan pemrosesan aplikasi.

Lantas, akankah Galaxy S21 Ultra yang dibekali chipset Exynos 2100 bakal mengundang komplain serupa?

Performa Masih Tertinggal dari Snapdragon 888

SPECint result of Exynos 2100 vs Snapdragon 888 vs Exynos 990 and other flagship SOCs.

Huge improvements over Exynos 990 but still not quite as good as Snapdragon. Detailed explanation in the thread. pic.twitter.com/8d5fwCzUU5

— Golden Reviewer (@Golden_Reviewer) January 31, 2021

President of System LSI Business Samsung Electronics, Inyup Kang, dalam acara virtual Exynos menyampaikan bahwa chipset ini dipersenjatai teknologi yang kuat dengan modem 5G canggih serta node pemrosesan 5nm yang hemat daya.

“Ini adalah standar baru untuk perangkat seluler andalan masa depan,” terangnya.

Hanya saja, fakta lain didapatkan kanal YouTube Golden Reviewer. Berdasarkan uji coba menggunakan platform benchmark SPECint2006, Golden Reviewer menyatakan bahwa performa Exynos 2100 masih kalah dibandingkan Snapdragon 888.

Peningkatan paling kentara diperoleh dari sisi pemrosesan grafis. Berkat penerapan GPU RDNA, hasil frame per second (FPS) dinilai lebih tinggi ketimbang Snapdragon. Selain itu, meskipun poin perbedaan tak jauh berbeda, Exynos 2100 terbukti mampu menghasilkan grafis berkualitas tinggi tanpa meningkatkan suhu CPU.

Daya Tahan Baterai Lampaui Snapdragon 888

Selain pemrosesan grafis, uji baterai Exynos 2100 terbukti lebih mumpuni ketimbang Snapdragon 888. Menurut uji coba PBK Reviews,Exynos 2100 lebih efisien dalam hal manajemen daya. Dalam video tersebut, pengulas menggunakan dua varian buah ponsel Galaxy S21 Ultra untuk membandingkan performa baterai secara langsung.

Uji coba baterai yang dilakukan selama 30 menit ini terbagi dalam beberapa sesi. Dua sesi di antaranya yakni uji daya tahan baterai serta performa.

Di akhir video, Exynos 2100 ternyata memiliki kemampuan manajemen baterai yang lebih baik ketimbang Snapdragon 888. Hanya saja, perbedaannya cuma 2%. Artinya, sulit dikenali di dalam pemakaian sehari-hari.