Qualcomm Umumkan Sensor <i>Fingerprint in Display</i> Generasi Kedua
Ilustrasi pemindai sidik jari (Qualcomm)

Bagikan:

JAKARTA - Sensor pemindai sidik jari di bawah layar atau Fingerprint in display merupakan fitur keamanan yang saat ini mulai digunakan di beberapa smartphone mulai dari kelas bawah hingga premium.

Melihat tren tersebut sebagaimana dilansir Gizmochina, Qualcomm baru saja resmi mengumumkan versi terbaru dari sensor sidik jari bawah layar ultrasonik yang diberi nama Sensor Sonic 3D Gen-2.

Teknologi terbaru ini menawarkan area permukaan dengan 77 persen lebih besar dari pendahulunya untuk pemrosesan yang lebih cepat, sehingga memungkinkan untuk membuka kunci ponsel lebih cepat.

Sebagai perbandingan, area pemindaian di teknologi terbaru seluas 64 milimeter persegi (8mm x 8mm) sedangkan generasi pertamanya memiliki luas 36 milimeter persegi (4mm x 9mm).

Selain itu, teknologi ini juga memungkinkan sensor untuk mengumpulkan 1,7 kali lebih banyak data dalam setiap pemindaian. Sensor Sonic 3D menggunakan ultrasonik untuk memindai tepi dan pori-pori jari pengguna demi keamanan. 

Ketika sensor yang lebih besar dipadukan dengan pemrosesan yang lebih cepat, Qualcomm menjanjikan pemindaian sidik jari untuk membuka kunci ponsel 50 persen lebih cepat dengan 3D Sonic Sensor Gen-2.

Namun, bagaimanapun, sensor seringkali mengalami beberapa masalah yang menyebabkan pemindai membuka kunci ponsel dengan hampir semua sidik jari saat digunakan dengan beberapa pelindung layar.

Sebagai pengingat, sensor ultrasonik generasi pertama besutan Qualcomm yang dikenal dengan Sensor Sonic 3D memulai debutnya di jajaran smartphone unggulan Galaxy S10 pada tahun 2018. 

Saat itu, hampir semua pemindai sidik jari bawah layar lainnya menggunakan pemindai optik, yang diklaim lebih lambat dan kurang dapat diandalkan dibandingkan dengan ultrasonik baru.

Kemudian pada tahun 2019, Qualcomm mengumumkan 3D Sonic Max yang merupakan versi yang jauh lebih besar dari sensor generasi pertama dengan area permukaan 20mm x 30mm dengan luas 600 milimeter persegi dan dapat mengotentikasi dua sidik jari sekaligus.

Qualcomm mengungkapkan bahwa ponsel pertama yang akan menggunakan teknologi generasi kedua ini akan tersedia pada awal 2021. Kemungkinan, Samsung Galaxy S21 lah yang bakal mengusung teknologi tersebut. Kita nantikan peluncurannya pada 14 Januari nanti.