Tinder Tambahkan Fitur Baru Relationship Type untuk Mencari Jodoh yang Tepat
Tinder kembali meluncurkan fitur baru agar penggunanya dapat menemukan jodoh yang tepat, (foto: dok. tinder).

Bagikan:

JAKARTA - Tinder kembali meluncurkan fitur baru agar penggunanya dapat menemukan jodoh yang tepat, sekaligus menjadi lebih autentik di profil kencan mereka.

Pengguna Tinder sekarang dapat menunjukkan apakah mereka menyukai monogami, non-monogami etis atau terbuka untuk dijelajahi dalam fitur Relationship Type.

Menurut sebuah penelitian Tinder sendiri awal tahun ini terhadap 4.000 anak berusia 18 hingga 25 tahun di Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, dan Australia, 52 persen Gen Z lebih memilih hubungan monogami, sementara 41 persen terbuka untuk hubungan non-monogami.

Monogami yakni seseorang yang hanya memiliki satu hubungan, sebaliknya non-monogami merupakan seseorang yang bisa mencintai dua orang secara bersamaan. Ini adalah jenis hubungan yang paling populer di Barat, dengan masing-masing 36 persen dan 26 persen tertarik melakukannya.

Selain itu, di Tinder pengguna juga dapat memilih hingga empat kata ganti dari 15 opsi selain orientasi seksual dan jenis kelamin mereka, yang telah tersedia selama bertahun-tahun.

Masih dalam studi tersebut, 33 persen Gen Z setuju seksualitas mereka lebih cair, dan 29 persen mengatakan identitas gender mereka menjadi lebih cair dalam tiga tahun terakhir.

Fitur Relationship Type akan tersedia di AS, Kanada, Australia, Inggris, Brasil, Prancis, Belanda, Indonesia, Taiwan, Italia, Spanyol, Thailand, Swedia, Jerman, dan Meksiko. Namun, fitur kata ganti hanya untuk AS saat ini.

Penambahan fitur itu juga selaras dengan fitur baru Tinder yang belum lama ini diluncurkan, Relationship Goal, berpusat pada apa yang dicari orang dari sebuah hubungan di luar tipe.

Relationship Goal juga dapat digunakan pengguna untuk menentukan apakah mereka sedang mencari pasangan hidup, atau jangka panjang, bahkan terbuka untuk jangka pendek. Pengguna juga bisa mengatakan mereka hanya mencari tahu tujuan kencan, jika mereka tidak mengetahuinya.

                        

Tentu saja, minat konsumen mungkin bukan satu-satunya hal yang mendorong Tinder mengadopsi fitur tersebut. Kurangnya dukungan langsung untuk hubungan non-monogami dalam aplikasi kencan telah membuat frustrasi baik mereka yang mencari non-monogami maupun mereka yang ingin menghindarinya.

Melansir TechCrunch, Jumat, 17 Maret, hal itu menyebabkan semakin banyak aplikasi kencan khusus yang didedikasikan untuk non-monogami, seperti Feeld, #Open, MoreThanOne, dan PolyFinda, karena tidak ada yang senang dijodohkan dengan seseorang di mana ide dan tujuan hubungannya sangat berbeda dari mereka.

Selain itu, menurut FT, Tinder juga sedang berjuang untuk menarik pengguna baru setelah pencabutan penguncian COVID-19. Laporan tersebut mencatat, unduhan aplikasi telah turun 5 persen pada 2021.