Roscosmos Sebut 'Cacat Manufaktur' Penyebab Terjadinya Kebocoran Pendingin pada Pesawat Ruang Angkasa di ISS
Soyuz yang berlabuh di ISS kehilangan semua pendinginnya ke luar angkasa. (foto: dok, nasa)

Bagikan:

JAKARTA - Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) sedang menyelidiki penyebab dua pesawat ruang angkasa yang berlabuh di International Space Station (ISS) dan mengalami kebocoran pendingin dalam rentang waktu dua bulan, belum lama ini.

Sejauh ini, mereka menyatakan karena adanya cacat manufaktur. Manajer program ISS NASA, Joel Montalbano mengatakan insiden tersebut mendorong Roscosmos untuk melihat lebih dekat pada proses manufaktur pesawat ruang angkasa besutan Rusia itu.

Pada 14 Desember 2022, diketahui sebuah pesawat antariksa pembawa astronot Soyuz yang berlabuh di ISS kehilangan semua pendinginnya ke luar angkasa, yang dikaitkan oleh pejabat Rusia sebelumnya akibat serangan puing-puing orbital mikrometeoroid (MMOD).

Kemudian pada 11 Februari, kapal kargo Progress di ISS juga mengalami kebocoran serupa. Roscosmos mengaitkan masalah itu karena pengaruh eksternal yang timbul selama peluncuran kapal kargo Oktober 2022. Tapi itu jauh dari putusan akhir.

"Selain MMOD tim dan Roscosmos dan Energia, mereka sedang melihat manufaktur," kata Montalbano pada Sabtu malam 11 Maret, selama konferensi pers yang membahas keberhasilan kembali ke Bumi dari misi astronot Crew-5 SpaceX beberapa jam sebelumnya.

Energia merupakan kontraktor utama untuk program penerbangan luar angkasa manusia Rusia, perusahaan tersebut membangun Soyuz dan Progress.

"Apakah ada sesuatu di sana? Apakah ada perubahan dalam produksi kendaraan ini?. Itulah tepatnya yang akan kami lakukan di pihak kami, bukan? Anda melihat semua data yang Anda miliki, lihat semuanya," ujar Montalbano.

Roscosmos menganggap Soyuz yang bocor, dikenal sebagai MS-22, tidak layak untuk membawa tiga astronot Frank Rubio dari NASA, kosmonot Sergey Prokopyev dan Dmitry Petelin pulang ke Bumi, kecuali dalam kasus evakuasi darurat ISS.

Jadi, bulan lalu, Rusia meluncurkan pengganti Soyuz, MS-23 ke ISS. Montalbano menyatakan, NASA yakin dengan Soyuz baru dapat memulangkan ketiga astronot itu, tetapi badan tersebut akan terus mengawasinya.

"Keyakinan itu bagus, tapi kami selalu mencari. Kau tahu, itulah yang terbaik yang kami lakukan dalam program luar angkasa. Dan itu dilakukan baik di sisi Roscosmos maupun sisi NASA," jelas Montalbano.

Soyuz MS-22 membawa Rubio, Prokopyev, dan Petelin ke ISS pada September 2022. Ketiganya seharusnya kembali ke Bumi bulan ini, tetapi peristiwa kebocoran itu telah menunda kepulangan mereka kembali pada September 2023.

Perjalanan itu akan dilakukan dengan Soyuz MS-23. Sementara MS-22, dijadwalkan mendarat akhir bulan ini, dalam keadaan tanpa awak.

Namun, pesawat ruang angkasa yang bocor itu akan pecah saat masuk kembali ke atmosfer bumi, sehingga para insinyur NASA dan Roscosmos tidak dapat memeriksa perangkat keras yang rusak dari dekat.

Hal yang sama berlaku untuk Progress yang bocor, kapal kargo itu telah meninggalkan ISS bulan lalu dan hancur di atmosfer bumi. Demikian dikutip dari Space, Rabu, 15 Maret.