Bagikan:

YOGYAKARTA - Ini adalah dilema yang berat di era modern. Haruskah Anda memberikan ponsel cerdas kepada anak Anda, atau menjauhkannya dari perangkat selama mungkin? Lalu, kira-kira berata usia tepat memiliki smartphone?

Sebagai orang tua, Anda banal dimaafkan jika menganggap ponsel cerdas sebagai semacam kotak Pandora dengan kemampuan melepaskan semua kejahatan dunia demi kehidupan sehat anak Anda. Serangkaian berita utama yang membingungkan terkait dengan kemungkinan dampak penggunaan ponsel dan media sosial oleh anak-anak sudah cukup untuk membuat siapa pun ingin menyisihkan ponsel dari jangkauan anak anda. 

Rupanya, bahkan selebritas pun tidak kebal terhadap masalah pengasuhan modern ini: Madonna mengatakan bahwa dia menyesal memberikan telepon kepada anak-anaknya yang lebih besar pada usia 13 tahun, dan tidak akan melakukannya lagi.

Di sisi lain, Anda mungkin memiliki telepon sendiri yang Anda anggap sebagai alat penting untuk kehidupan sehari-hari mulai dari email dan belanja online, hingga panggilan video dan album foto keluarga. Dan jika semua teman sekelas dan teman anak Anda mendapatkan ponsel, bukankah mereka akan ketinggalan tanpa ponsel?

Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang efek jangka panjang dari smartphone dan media sosial pada anak-anak dan remaja, namun penelitian yang ada memberikan beberapa bukti tentang risiko dan manfaat utamanya.

Pemberian ponsel pada anak tetap dalam jangkauan pengawasan orangtua (Mircea - All in collections - Pixabay)
Pemberian ponsel pada anak tetap dalam jangkauan pengawasan orangtua (Mircea - All in collections - Pixabay)

Usia Tepat Memiliki Smartphone

Menurut Pakar

Candice Odgers, profesor ilmu psikologi di University of California mengungkapkan bahwa tak ada jawaban pasti berhubungan “kapan”, itu semua disesuaikan dengan si kecil dan keluarga itu sendiri.

"Dalam banyak kasus, orang tua memberikan smartphone kepada anaknya agar mereka tetap berkomunikasi sepanjang hari dan dapat mengkoordinasikan tentang penjemputan," kata Odgers.

Anja Stevic, peneliti di departemen komunikasi Universitas Wina mengatakan bahwa memberikan smartphone kepada anak sanggup menjadi jalan menuju kedewasaan anak itu sendiri.

Usia Prasekolah

Berkaca dari kasus pandemi Covid -19 kumarin memang smartphone sendiri Sudan bukanlah hal yang aning bagi anak-anak. Jadi kalas ditanya berap usia tepat memiliki smartphone ya saat pra sekolah.

Pengalaman terbaik untuk anak di bawah umur 2 tahun,yakni menjalankan interaksi dengan dunia nyata. Menjelajahi dunia nyata memakai indra mereka amat penting bagi perkembangan si kecil. Tapi pada umur 3 tahun, dianjurkan lebih banyak mengaplikasikan media aktif atau memanfaatkan media elektronik dengan konten pengajaran. 

Konten ini biasanya memakai taktik dalam memicu kreativitas si kecil serta memakai gambar dan bunyi dengan karakter khas anak-anak untuk menarik perhatian. Lambat laun mereka kemungkinan sudah siap, tergantung pada tingkat kedewasaan masing-masing anak. 

Pada umur 4 atau 5 tahun, anak-anak sanggup terlibat dalam aktivitas belajar memakai Telepon Pintar dan Tablet lewat pengawasan yang ketat dari orang tua. Jika tanpa pengawasan dari orang tua, tak dianjurkan pembelian Ponsel dan Tablet untuk anak, setidaknya sampai umur mereka 11 sampai 13 tahun.

Batasi Waktu dengan Layar Gadget

Untuk annak Anda yang sudah dibelikan smartphone pun buta banget yang namanya pembatasan wagt  penggunaan. Para pakar menganjurkan anak umur 4 sampai 5 tahun tak lebih dari setengah jam per sesi dan tak lebih 1 jam untuk anak umur 6-7 tahun. Meskipun anak yang lebih besar, tak lebih dari 2 jam per sesi jika bermain game, tapi jika memakai perangkat sebagai alat produktivitas boleh lebih lama, contohnya belajar dan mengikuti kelas zoom.

Jadi setelah mengetahui usia tepat memiliki smartphone, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!