45 Jaksa Negara Bagian di AS Desak TikTok Segera Produksi Bahan yang Diminta dalam Investigasi Perlindungan Konsumen Nasional
Jaksa Agung Florida, Ashley Moody, terus menyelidiki TikTok. (foto: twitter @AGAshleyMoody)

Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 45 jaksa negara bagian di Amerika Serikat pada  Senin 6 Maret menuntut aplikasi media sosial TikTok yang dimiliki oleh perusahaan asal China, ByteDance,  untuk menghasilkan bahan yang diminta dalam penyelidikan perlindungan konsumen yang sedang berlangsung di seluruh negeri.

Menurut Jaksa Agung Florida, Ashley Moody, sejumlah negara bagian tersebut ingin meninjau komunikasi internal TikTok untuk menentukan apakah perusahaan tersebut terlibat dalam perilaku menyesatkan yang merugikan kesehatan mental pengguna TikTok, terutama anak-anak dan remaja.

Pada  Senin, negara-negara bagian itu mendesak pengadilan negara bagian Tennessee untuk memaksa TikTok menjawab permintaan informasi.

Jaksa Agung California, Rob Bonta, mengatakan petisi tersebut menuduh TikTok gagal mempertahankan beberapa bukti yang mungkin relevan, berupa pesan obrolan internal karyawan "dan menghambat penyelidikan Tennessee dan negara-negara lain di seluruh negeri, termasuk California."

TikTok sendiri saat dikofiermasi Reuters  belum memberikan komentar.

Pada Maret 2022, delapan negara bagian termasuk California dan Massachusetts, mengatakan mereka telah meluncurkan penyelidikan bipartisan secara nasional terhadap TikTok. Mereka berfokus pada apakah aplikasi berbagi video populer tersebut menyebabkan kerusakan fisik atau kesehatan mental pada anak muda.

Pekan lalu, TikTok mengatakan sedang mengembangkan alat yang akan memungkinkan orang tua mencegah remaja mereka melihat konten yang mengandung kata atau tanda pagar tertentu di aplikasi video pendek, karena perusahaan yang sedang terpuruk itu mencoba untuk memperkuat citra publiknya.

TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan teknologi China, ByteDance, sedang menghadapi pengawasan ulang di seluruh dunia terkait kedekatannya dengan pemerintah China dan perlindungan data pengguna.

Aplikasi tersebut, sangat populer di kalangan pengguna muda, telah dilarang dari ponsel milik pemerintah di AS, Kanada, dan negara-negara lainnya karena masalah keamanan. Pekan lalu, sebuah komite DPR AS memberikan suara untuk memberikan Presiden Joe Biden kekuatan baru untuk melarang TikTok.

Seperti aplikasi media sosial lainnya, TikTok juga dikecam karena tidak cukup melindungi remaja dari konten yang tidak pantas. Orang tua sekarang juga akan dapat menetapkan batas waktu khusus untuk penggunaan TikTok remaja mereka tergantung pada hari dalam seminggu, kata perusahaan tersebut.