Bagikan:

JAKARTA - Meta Platforms Inc memangkas harga headset realitas virtualnya dengan harapan meningkatkan permintaan akan perangkat keras VR-nya. Hal ini dilakukan karena taruhannya pada metaverse belum menunjukkan hasil yang signifikan.

Mark Zuckerberg, Chief Executive Meta Platforms Inc, mengumumkan pada siaran di platform media sosial Instagram pada Jumat bahwa Meta Quest Pro akan dijual dengan harga 999 dolar AS (Rp15,2 juta), turun dari harga peluncurannya sebesar 1.499 dolar AS (Rp22 juta). Sedangkan versi Quest 2 256 GB akan dijual seharga 429 dolar AS (Rp6,5 juta) , turun dari harga awal 499 dolar AS (Rp7,6 juta).

Perusahaan tersebut menunjukkan penjualan rendah Quest 2 sebagai alasan penurunan 17% pendapatan unit Reality Labs pada kuartal keempat tahun lalu. Divisi tersebut mengalami kerugian sebesar 13,7 miliar dolar AS (Rp209,3 triliun)  tahun lalu dan lebih dari 10 miliar dolar AS (Rp152,7 triliun) pada tahun 2021.

Meta mendapat tekanan dari investor karena mengeluarkan banyak uang untuk metaverse yang belum memberikan hasil seperti yang diharapkan.

Tahun lalu, perusahaan tersebut meluncurkan Quest Pro sebagai headset VR tercanggih dengan kemampuan untuk memperluas kasus penggunaan.

Quest Pro, dengan kamera yang menghadap ke luar yang menangkap streaming langsung 3D dari lingkungan fisik dan memungkinkan keunikan seperti kemampuan untuk menggantungkan lukisan virtual di dinding dunia nyata, ditujukan untuk para desainer, arsitek, dan profesional kreatif lainnya.

Akhir-akhir ini, Meta telah meredakan semangatnya untuk metaverse dan fokus pada penghematan biaya. Perusahaan menyebut 2023 sebagai "Tahun Efisiensi" dan memproyeksikan penghematan miliaran dolar untuk pengeluarannya tahun ini.

Meskipun headset VR telah menambahkan kemampuan yang lebih canggih akhir-akhir ini, adopsi di luar komunitas game masih lambat.

Bulan lalu, Tencent, penerbit game terbesar di dunia, menghentikan rencananya untuk mencoba masuk ke dalam hardware VR, sementara sedang dalam pembicaraan untuk mendistribusikan produk Meta Quest di China.

Sementara Headset realitas campuran (mixed reality) dari Apple dikabarkan akan memulai debutnya di acara Worldwide Developer Conference (WWDC), yang dilaksanakan pada  Juni mendatang. 

Perangkat yang mungkin disebut Reality Pro ini secara tidak resmi dijadwalkan untuk diluncurkan pada April, namun perusahaan membutuhkan tambahan waktu pengembangan untuk masalah perangkat keras dan lunaknya. 

 

Headset MR dari pembuat iPhone ini kabarnya akan diluncurkan pada acara musim semi tahun ini dan akan dijual  sekitar 3.000 dolar AS (Rp45 juta).