Apple Kembangkan Perangkat Lunak untuk Bantu Pengguna Headset MR Buat Aplikasi AR
Ilustrasi headset. (foto: dok. pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Apple Inc sedang mengembangkan perangkat lunak untuk membantu pengguna headset mixed-reality (MR) yang akan datang, dalam membangun aplikasi augmented reality mereka sendiri. Hal ini dilaporkan pertama kali ole Information pada Jumat, 27 Januari yang mengutip empat orang yang mengerjakan headset tersebut.

Sementara menurut laporan Bloomberg News, Apple juga sedang dalam pembicaraan dengan sekitar setengah lusin mitra media termasuk Walt Disney Co untuk mengembangkan konten virtual reality untuk headset MR-nya.

Namun pembuat iPhone ini tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters tentang laporan media tersebut.

Realitas campuran adalah salah satu dari tiga jenis teknologi realitas yang diperluas yang sering dikaitkan dengan metaverse. Headset MR memungkinkan pemakainya menggunakan objek dunia nyata untuk memicu reaksi dunia maya.

Headset realitas campuran (Mixed Reality, MR) dari Apple bekerja dengan menggabungkan elemen dari realitas virtual dan realitas nyata menjadi satu pengalaman yang terintegrasi. MR menggunakan teknologi yang sama seperti realitas virtual (VR), namun juga menambahkan elemen dari dunia nyata melalui kamera yang terintegrasi.

Beberapa cara yang mungkin digunakan oleh headset MR dari Apple untuk menggabungkan elemen dari realitas virtual dan nyata adalah, penggunaan kamera untuk menangkap gambar dari dunia nyata dan menampilkannya di dalam dunia virtual.

Kemudian adanya penggunaan sensor untuk melacak gerakan tubuh pengguna dan menyesuaikan dunia virtual sesuai dengan gerakan tersebut. Selanjutnya terdapat proyektor untuk menampilkan gambar virtual di dunia nyata.

Selain itu ada pula penggunaan teknologi pengenalan wajah dan suara untuk mengintegrasikan interaksi manusia dengan dunia virtual.

Headset MR dari pembuat iPhone akan diluncurkan pada acara musim semi tahun ini dan akan menelan biaya sekitar 3.000 dolar AS (Rp45 juta).

Harga itu akan dua kali lipat lebih besar dari headset realitas virtual dan campuran produksi Meta Platforms Inc,  Quest Pro, yang diluncurkan akhir tahun lalu seharga 1.500 dolar AS (Rp22,6 juta).