Bagikan:

JAKARTA - SpaceX, perusahaan dirgantara milik miliarder Elon Musk, mengumumkan pada Rabu, 22 Februari, bahwa layanan internet Starlink-nya kini tersedia di Filipina. Pengguna dapat mengunjungi situs web Starlink dan memasukkan alamat mereka di negara itu untuk memeriksa ketersediaan layanan internet satelit di daerah mereka. Layanan internet ini diklaim memiliki kecepatan hingga 200 Mbps.

Harga untuk layanan rumah tangga Starlink dilengkapi dengan biaya awal untuk perangkat keras. Perangkat keras yang diperlukan untuk mendapatkan layanan akan memakan biaya 29.320 peso Filipina, sedangkan pengguna harus membayar 2.700 peso Filipina per bulan setelah periode uji coba awal selama 30 hari.

Dilaporkan oleh Rappler.com Starlink mengatakan bahwa pengguna tidak diwajibkan mempertahankan langganan layanan mereka untuk jangka waktu tertentu.

Pengiriman perangkat keras akan memakan waktu estimasi dua hingga tiga minggu setelah pesanan ditempatkan. Meskipun koneksi kabel melalui penyedia layanan internet tradisional mungkin lebih mudah diakses bagi banyak pengguna internet perkotaan, Starlink bisa menjadi alternatif yang layak dicoba di tempat-tempat yang sulit untuk mendapatkan layanan internet.

Selain di Filipina, belum ada kabar, apakah Starlink akan beroprasi di negara Asia Tenggara lainnya. Sampai saat ini belum ada kabar resmi dari Starlink bahwa mereka berencana membuka jaringan internet di Indonesia.

Namun, karena Starlink saat ini telah meluncurkan layanan internet satelit di Filipina, kemungkinan mereka akan mempertimbangkan untuk memperluas jangkauan layanan mereka di wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia di masa depan. Namun, hal ini masih bersifat spekulatif dan perlu ditunggu pengumuman resmi dari perusahaan tersebut.