FAA Denda SpaceX Rp2,6 Miliar Imbas Tak Kirim Data Peluncuran Roket Falcon 9
Roket Falcon 9 / dok. SpaceX

Bagikan:

JAKARTA - Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mendenda 175.000 dolar AS (Rp2,6 miliar) kepada SpaceX, menuduh perusahaan tersebut gagal mengirimkan data yang diperlukan sebelum peluncuran roket Falcon 9, tahun lalu.

Hukuman perdata yang diusulkan berasal dari misi membawa satelit Starlink yang diluncurkan SpaceX pada 19 Agustus tahun lalu.

FAA mengatakan SpaceX diminta untuk mengirimkan informasi, yang dikenal sebagai data lintasan analisis tabrakan peluncuran, langsung ke regulator Amerika Serikat (AS) itu, setidaknya tujuh hari sebelum percobaan peluncuran sesuai peraturan. Tetapi, perusahaan gagal mengirimkan datanya.

"Data tersebut digunakan untuk menilai kemungkinan kendaraan peluncuran bertabrakan dengan salah satu dari ribuan objek terlacak yang mengorbit Bumi," ungkap FAA dalam keterangan resminya, dikutip dari Reuters, Sabtu, 18 Februari.

Dikatakan FAA, hukuman perdata maksimum untuk pelanggaran peraturan federal semacam itu adalah 262.666 dolar AS (Rp3,9 miliar).

Namun, FAA mencari jumlah yang lebih rendah setelah meninjau penyelidikannya atas insiden tersebut. SpaceX memiliki waktu 30 hari untuk menanggapi regulator setelah menerima pemberitahuan penalti.

Sebelumnya, FAA tidak mengusulkan hukuman perdata untuk operator roket yang gagal menyerahkan data sebelum peluncuran, menjadikan pengumuman kemarin sebagai yang pertama dalam penegakan peraturannya.

Pengumuman itu menjadi ketegangan terbaru antara perusahaan antariksa milik miliarder Elon Musk dan FAA.

Pada 2020, FAA menemukan SpaceX melanggar peraturan peluncuran karena mengizinkan prototipe roket raksasa Starship untuk lepas landas tanpa mendapatkan persetujuan data kunci, yang berakhir meledak.

Sementara di 2021, FAA merevisi persyaratan peluncuran komersial SpaceX untuk mengamanatkan inspektur keselamatan FAA hadir untuk setiap penerbangan di fasilitas peluncuran Boca Chica, Texas setelah FAA menyatakan perusahaan tersebut melanggar persyaratan lisensi untuk peluncuran Starship.